Lada Masih Jadi Andalan
SAMARINDA. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan tanaman rempah utama yang berperan sebagai komoditas penting dalam perdagangan dunia. Komoditi lada menempati posisi kelima dalam pengembangan komoditas utama perkebunan setelah kelapa sawit, karet, kelapa dalam dan kakao di Kaltim.
Kepala Disbun Kaltim Etnawati menyebutkan Lada merupakan komoditas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kaltim. Berdasarkan data perkebunan 2012, luasan areal mencapai 10.386 hektar dengan produksi 9.085 ton dengan melibatkan petani sebanyak 8.993 orang.
"Hal yang menggembirakan, makin meluas dan berkembangnya usaha aneka ragam produk turunan dari komoditi lada, diantaranya pengolahan lada hijau dan pasta lada yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi," ujar Etnawati.
Kendala yang dihadapi yakni masih rendahnya produktivitas dan pendapatan petani akibat kurangnya penanganan usaha lada (pasca panen), penggunaan bibit yang tidak melalui seleksi memadai, kurangnya perawatan dan usaha pemanfaatan lahan.
Karenanya, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani Lada untuk pasca panen perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut serta melalui UPTD Teknologi Terapan Perkebunan dilaksanakan berbagai pelatihan untuk pembuatan lada hijau dan pasta lada.
Menurut Etna, potensi lada sangat besar namun industri hilirnya masih terbatas sehingga perlu dilakukan dukungan bagi pengembangannya. Terutama, agar dapat meningkatkan perekonomian daerah dan memberikan efek bagi pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Melalui pelatihan yang rutin dilakukan UPTD T2P dengan mengadopsi teknologi tepat guna, maka diharapkan dapat diterapkan proses pengolahan Lada sesuai standar mutu. Sehingga dapat menjadi sumber daya lokal (alternatif) dalam peningkatan ekonomi berbasis kerakyatan," harap Etnawati.
SUMBER : SEKRETARIAT DISBUN