Kakao Berau Terjual 260 Ton
TANJUNG REDEB. Disela kegiatan penilaian panji-panji keberhasilan pembangunan bidang perkebunan, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ujang Rachmad bersama tim penilai menyempatkan diri mengunjungi Pabrik Berau Cocoa.
Rombongan Disbun Kaltim dan tim penilai didampingi Kepala Disbun Berau Sumaryono dan Sekretaris Amran Arief ke kawasan industri pengolahan biji untuk coklat tersebut.
Sumaryono mengungkapkan produksi Kakao dari Kabupaten Berau, khususnya stok Kakao kering yang ada di Pabrik Berau Cocoa saat ini ada stok 9 ton kering dan sekitar 3 ton basah (penjemuran) menunggu proses pengiriman.
"Dari data yang diambil dari Berau Cocoa di tahun 2020 ini, Kakao yang sudah terjual ekspor maupun domestik sekitar 260 ton," sebutnya.
Sementara Ujang Rachmad mengakui pengembangan, pengolahan dan pemasaran salah satu komoditi unggulan tanaman perkebunan di Berau sangat membantu petani Kakao dalam akses pasar.
"Biji kakao berasal dari kebun di Berau dan Kutai Timur. Selanjutnya akan digarap skema bisnis yang sama untuk komoditas lada," ungkap Ujang.
Ujang kembali menegaskan Kakao merupakan salah satu dari lima produk unggulan perkebunan di Kabupaten Berau, di samping kelapa sawit, kelapa dalam, karet, dan lada.
"Perkembangan budi daya Kakao yang tersebar di beberapa kecamatan ini pun menjadi perhatian pemerintah agar terus bertahan," jelasnya.
Salah satu program yang diluncurkan pemerintah tambahnya, revitalisasi perkebunan kakao rakyat. Juga, program pendampingan dalam budidaya bibit unggul Kakao.
"Hasilnya pertumbuhan Kakao di Bumi Batiwakkal terus mengalami kemajuan," sebutnya.(yans/sdn/humasprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT