(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Gubernur Minta OPD Sukseskan KEK Maloy

07 April 2017 Admin Website Berita Daerah 3666
Gubernur Minta OPD Sukseskan KEK Maloy

SANGATTA. Gubernur Kaltim Dr H  Awang Faroek Ishak minta  seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim menyukseskan Kawasan Ekomoni Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.

"Semua OPD harus mendukung sukses KEK MBTK. Maloy ini akan menjadi  kawasan industri andalan yang akan memacu pertumbuhan ekonomi Kaltim di masa depan dengan mengandalkan kekuatan ekonomi baru terbarukan,"  kata Awang  Faroek Ishak.

Awang Faroek  mengatakan, KEK MBTK akan menjadi kawasan industri terbesar di bagian timur Indonesia.  Karenanya bukan berlebihan jika pihaknya mengajak semua pihak dan unsur terkait untuk mendukung program yang telah dicanangkan, termasuk keterlibatan seluruh OPD,  dalam upaya  memenuhi kewajiban pemerintah melakukan hilirisasi guna peningkatan nilai tambah produk.

"Maloy menjadi kawasan ekonomi yang harus diwujudkan. Ini sebagai persiapan mewujudkan transformasi ekonomi dari pengelolaan SDA tidak terbarukan menjadi SDA terbarukan dan berkelanjutan," jelasnya.

Awang menguraikan, proses menuju transformasi pembangunan ekonomi sudah dimulai saat Kaltim masih memiliki SDA tidak terbarukan seperti migas dan batubara.  Kaltim harus terus berupaya untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang baik, karena itu akan menjadi faktor penentu peningkatan daya saing daerah.

Seperti pengembangan perkebunan kelapa sawit, pembangunan industri pengolahan di kawasan Maloy menjadi hal penting dalam mewujudkan variasi produk. Sehingga ke depan tidak semuanya CPO Kaltim diekspor, tapi harus sudah diolah menjadi berbagai produk turunan kelapa sawit.

"Kita sudah bertekad, kedepan tidak semua CPO Kaltim diekspor, tapi harus sudah diolah menjadi berbagai produk turunan kelapa sawit. Begitu juga batubara, tidak ada lagi mengekspor batubara dalam bentuk mentah. Tapi harus diolah di Kaltim. Begitu pula produk komoditi holtukultura. Yang jelas ini harus diwujudkan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif daerah," papar Awang Faroek.

Transformasi ekonomi, lanjutnya, dilakukan lebih awal agar Kaltim masih punya kekuatan di saat SDA tidak terbarukan habis. Sehingga ada jaminan keberlangsungan bagi generasi penerus. Sebaliknya, jika transformasi dilakukan saat semuanya habis, maka akan sangat terlambat. Dikhawatirkan memicu gejolak sosial dan berbagai permasalahan di tengah masyarakat. "Kita harus bersama-sama mewujudkan ini," kata (mar/sul/advertorial)

SUMBER : BIRO HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait