Kembangkan Perkebunan Karet di Lahan Kritis
SAMARINDA. Pemerintah Provinsi Kaltim melalui
Dinas Perkebunan (Disbun) tengah berupaya mengoptimalkan penggunaan lahan
kritis untuk pengembangan tanaman perkebunan, khususnya karet. Melalui dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tahun ini mengembangkan komoditi
karet di lahan kritis seluas 300 Ha, tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Kepala Disbun Kaltim diwakili Kepala Bidang Pengembangan, Bambang
Fajrul Fallah, tanaman perkebunan khususnya komoditi karet sangat prospektif
dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di berbagai daerah di Kaltim.
"Pengembangan tanaman perkebunan tidak terlalu memerlukan lahan yang spesifik.
Kami akan memacu pembangunan perkebunan di lahan kritis yang berada dalam
kawasan budidaya non kehutanan (KBNK)," tuturnya.
Untuk pengembangan tanaman karet yang
memanfaatkan lahan kritis tersebut, baru – baru ini pihaknya telah menyalurkan
bantuan berupa bibit karet, pupuk NPK dan herbisida kepada empat kelompok tani
di dua kecamatan di Kutai Kartanegara.
Bambang memaparkan, kelompok tani penerima
bantuan bibit karet, diantaranya adalah tiga kelompok tani dari kecamatan Loa
Kulu (kelompok tani Datok Tiro, Hidup Baru dan Sumber Jaya) menerima sebanyak
100 ribu bibit karet, 20 ribu kilogram pupuk NPK dan 1.000 liter herbisida.
Kemudian, lanjutnya, satu kelompok tani dari
kecamatan Muara Badak (kelompok tani Harapan Kita) menerima 50 ribu bibit
karet, 10 ribu kilogram pupuk NPK dan 500 liter herbisida.
Dalam
pemberian bantuan bibit ini, Bambang menjelaskan sebelumnya tim Disbun telah
melakukan pendataan dan verifikasi lapangan. Pendataan dilakukan terhadap calon
pekebun dan calon lahan (CP/CL) yang memang harus dilengkapi sebelum bantuan
diberikan.
"Memanfaatkan lahan krisis yang potensial untuk
pengembangan usaha perkebunan, tentunya dengan pemberdayaan masyarakat petani dapat
memperluas lapangan kerja berbasis ekonomi kerakyatan," harap Bambang lagi.
(rey/disbun)
SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN