(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Kembangkan Perkebunan Karet di Lahan Kritis

27 September 2016 Admin Website Berita Kedinasan 5172
Kembangkan Perkebunan Karet di Lahan Kritis

SAMARINDA. Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Perkebunan (Disbun) tengah berupaya mengoptimalkan penggunaan lahan kritis untuk pengembangan tanaman perkebunan, khususnya karet. Melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tahun ini mengembangkan komoditi karet di lahan kritis seluas 300 Ha, tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Kepala Disbun Kaltim diwakili Kepala Bidang Pengembangan, Bambang Fajrul Fallah, tanaman perkebunan khususnya komoditi karet sangat prospektif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di berbagai daerah di Kaltim.

"Pengembangan tanaman perkebunan tidak terlalu memerlukan lahan yang spesifik. Kami akan memacu pembangunan perkebunan di lahan kritis yang berada dalam kawasan budidaya non kehutanan (KBNK)," tuturnya.

Untuk pengembangan tanaman karet yang memanfaatkan lahan kritis tersebut, baru – baru ini pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa bibit karet, pupuk NPK dan herbisida kepada empat kelompok tani di dua kecamatan di Kutai Kartanegara.

Bambang memaparkan, kelompok tani penerima bantuan bibit karet, diantaranya adalah tiga kelompok tani dari kecamatan Loa Kulu (kelompok tani Datok Tiro, Hidup Baru dan Sumber Jaya) menerima sebanyak 100 ribu bibit karet, 20 ribu kilogram pupuk NPK dan 1.000 liter herbisida.

Kemudian, lanjutnya, satu kelompok tani dari kecamatan Muara Badak (kelompok tani Harapan Kita) menerima 50 ribu bibit karet, 10 ribu kilogram pupuk NPK dan 500 liter herbisida.

Dalam pemberian bantuan bibit ini, Bambang menjelaskan sebelumnya tim Disbun telah melakukan pendataan dan verifikasi lapangan. Pendataan dilakukan terhadap calon pekebun dan calon lahan (CP/CL) yang memang harus dilengkapi sebelum bantuan diberikan.

"Memanfaatkan lahan krisis yang potensial untuk pengembangan usaha perkebunan, tentunya dengan pemberdayaan masyarakat petani dapat memperluas lapangan kerja berbasis ekonomi kerakyatan," harap Bambang lagi. (rey/disbun)

SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN

Artikel Terkait