JAKARTA. Berdasarkan data kinerja ekspor-impor Kementerian Perdagangan, ekspor 10 produk utama mengalami kenaikan kecuali kakao.
Periode Januari-Agustus, ekspor biji kakao menjadi US$0,74 miliar
dari US$1,03 miliar pada periode sama di tahun sebelumnya atau mengalami
penyusutan sebesar 50,1%.
Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Kebijakan Perdagangan
Kementerian Perdagangan Herry Sutanto, penurunan ekspor bijih kakao ini
terjadi sebagai dampak positif dari penerapan bea keluar ekspor biji
kakao dan hilirisasi produk kakao.
"Tapi pengolahannya naik 86,4% dan penyusutan biji kakao 50,1%. Ini
dampak positif dari dampak hilirisasi kakao," ujar Herry Sutanto di
Menara Kadin, Jakarta, Rabu (2/11).
Ekspor kopi mengalami peningkatan bersamaan dengan komoditas ekspor
utama yang lain seperti karet dan kelapa sawit. Ekspor kopi pada periode
Januari-Agustus mencapai US$0,75 juta daripada periode yang sama tahun
sebelumnya hanya US$0,42 juta.
Menurutnya, pertumbuhan ekspor kopi didorong peningkatan harga di pasar internasional.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 2 NOPEMBER 2011