Ekspor Biji Kakao Diperkirakan Turun
JAKARTA--MICOM: Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo)
memperkirakan ekspor biji kakao yang selama 2010 mencapai 320.000 ton bakal
turun menjadi sekitar 280.000 ton pada 2011.
Saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta,
Rabu (27/4), Ketua Umum Askindo Zulhelfi Sikumbang mengatakan penurunan itu
antara lain terjadi karena serapan biji kakao untuk konsumsi industri
pengolahan kakao dalam negeri meningkat.
"Tahun 2010 konsumsi industri dalam negeri sekitar 150.000 ton, tahun ini
bisa meningkat hingga 220.000 ton karena ada penambahan industri pengolahan
kakao dalam negeri," katanya serta menambahkan pada Maret lalu telah
beroperasi industri pengolahan kakao baru dengan kapasitas olah 70.000 ton per
tahun di Batam.
Sementara produksi biji kakao dalam negeri, menurut dia, tahun ini diperkirakan
tidak naik, tetap sekitar 600.000 ton seperti tahun lalu.
Hal itu terjadi karena areal perkebunan kakao yang saat ini luasnya 1,5 juta
hektare sulit bertambah dan curah hujan yang cukup tinggi membuat produktivitas
tanaman kakao turun.
"Kalau hujan terus masalahnya banyak, bunga rontok sehingga tidak jadi
buah dan banyak penyakit," katanya.
Upaya pemerintah melalui Gerakan Nasional (Gernas) Kakao, menurut dia, juga
belum bisa meningkatkan produktivitas perkebunan kakao secara bermakna.
"Apakah itu bisa meningkatkan produktivitas saya pesimistis karena sampai
sekarang belum ada perubahan bermakna. Produktivitas perkebunan kakao yang
rata-rata 450 kilogram per hektare per tahun pada 2010 sekarang malah turun jadi
400 kilogram per hektare per tahun," katanya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 27 APRIL 2011