TENGGARONG. Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan
pelaksanaan Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan yang berlangsung
di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, telah berjalan sukses.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur pada penutupan Penas XIII Petani
Nelayan di Stadion Madya Aji Imbut, Desa Perjiwa, Tenggarong, Kamis
(23/6), terkait perhelatan nasional empat tahunan itu.
Penas XIII Petani-Nelayan Kaltim, merupakan penyelenggaraan terbesar
dalam sejarah pertemuan bagi kalangan petani dan nelayan di tanah air
yang jumlahnya mencapai 30.000 peserta.
Dalam kesempatan itu, Awang Faroek mengatakan kawasan demplot pasca
Penas harus dipertahankan dan akan dijadikan sebagai Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (Pusdiklat), penelitian, penyuluhan dan untuk percontohan
serta pengembangan pertanian, sekaligus kawasan agrowisata bagi
masyarakat.
"Hasil bernilai monumental dari Penas XIII adalah Demonstrasi Plot
(Demplot) yang berlokasi di belakang Kompleks Stadion Madya Aji Imbut
Tenggarong, dengan luas 25 hektare adalah yang terbesar dan terluas
dari sejarah penyelenggaraan Penas," katanya.
Dia mengatakan, pasca Penas Demplot tersebut akan dikelola bersama
antara kementerian terkait dengan Pemprob Kaltim, Pemkab Kutai
Kartanegara, terkait pengembangan Demplot menjadi Pusdiklat pertanian
dan kawasan agrowisata.
Awang berharap melalui Penas XIII Petani-Nelayan di daerah ini
melahirkan petani-nelayan andal dan berkualitas, sehingga mampu
meningkatkan usaha dan kesejahteraan serta mandiri untuk menghadapi
persaingan global.
Penutupan Penas XIII dimerihakan dengan penampilan tarian massal dengan
tema "Merajut Nusantara" yang melibatkan 500 penari. Pesan yang
ingin disampaikan melalui tarian tersebut adalah menggambarkan tentang
potensi pertanian Kaltim dalam arti luas.
MENINGGAL
Pelaksanaan Penas XIII yang berlangsung 18-23 Juni, meninggalkan duka
cukup mendalam karena tercatat empat orang meninggal, yakni, Hary
Widagdo Kabag Umum dari Dirjen Holtikultura Kementan, Aryadi Joko
Pradono Assisten II Banjarnegara Jawa Tengah, Parlindungan Nasution
Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Sumut dan Agus Thamrin yang
merupakan Panitia lokal dari Kutai Kartanegara.
Gubernur Kaltim, Dr Awang Faroek Ishak menyatakan duka sangat dalam dan
ikut berbela Sungkawa serta mengajak seluruh peserta yang hadir untuk
mendoakan para arwah di terima di sisi Allah SWT dan bagi keluarga agar
tetap diberi ketabahan menghadapi cobaan tersebut.
"Saya mengajak seluruh peserta agar berdoa bagi para almarhum," kata
Awang Faroek Ishak, pada penutupan Penas XIII di Stadion Aji Imbut
Tenggarong Kutai Kartanegara oleh Menteri Pertanian, Suswono.
Mendengar seruan gubernur untuk mendoakan para alamrhum yang meninggal
saat mengikuti Penas, sejenak para peserta terdiam dan khidmat berdoa
dengan keyakinan masing-masing bagi mereka yang meninggal karena sakit.
Sementara itu,Sekretaris Penas XIII Petani Nelayan, Purwanto
mengatakan, empat orang yang meningal bukan karena insiden tetapi
karena sakit. Sedangkan insiden kecelakaan sampai penutupan tidak
terjadi.
"Almarhum meninggal karena penyakit bawaan dari tempat asalnya, bukan
karena kecelakaan, saat mengikuti Penas," kata Purwanto.
Menurut dia, sebaiknya kegiatan Penas mendatang para peserta dicek
kesehatannya dari tempat asal, sehingga saat berada di loksai kegiatan
tidak menemui masalah, selain itu para peserta juga harus diasuransikan.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM