Bapedda Bentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran
31 Juli 2012
Admin Website
Artikel
3965
SAMARINDA. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kaltim, Dr H Rusmadi mengatakan Pemprov berupaya untuk meningkatkan
penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2012.
Berdasarkan laporan dari program dan kegiatan yang dilaksanakan seluruh
SKPD lingkungan Pemprov Kaltim per 29 Juni 2012, realisasi keuangan
24,98 persen dan realisasi fisik 30 persen.
"Dari total APBD Kaltim 2012 Rp10,502 triliun, masih tersisa APBD yang pelaksanaannya masih berjalan Rp7,878 trilliun yang terbagi dari belanja tidak langsung Rp3,359 trilliun dan belanja langsung Rp4,519 trilliun," ujar Rusmadi, Senin (30/7).
Rusmadi menjelaskan sejak 2008 sampai dengan 2012 penyerapan APBD Kaltim mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim 2008 sebesar 85,64 persen dari total APBD Rp7,42 trilliun dan realisasi fisik 84,17 persen.
Dengan kondisi itu, masih terdapat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Rp1,066 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp329,17 miliar dan belanja langsung Rp737 miliar.
Sedangkan untuk anggaran 2009, realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim 84,63 persen dari total APBD Rp7,46 trilliun dan realisasi fisik 89,28 persen, Silpa Rp1,176 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp498,08 miliar dan belanja langsung Rp648,09 miliar.
Sementara untuk anggaran 2010, realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2010 menjadi 88,11 persen dengan total APBD Rp6,72 trilliun dan realisasi fisik 84,57 persen, Silpa Rp798,66 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp261,83 miliar dan belanja langsung Rp536,83 miliar.
Anggaran 2011, realisasi penyerapan keuangan APBD 86,15 persen dengan total APBD Rp9,45 trilliun dan realisasi penyerapan fisik 85,27 persen, Silpa Rp1,308 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp395,84 miliar dan belanja langsung sebesar Rp913,11 miliar.
"Dari realisasi penyerapan keuangan sejak 2008 sampai sekarang, yang jelas kita terus berupaya untuk meningkatkan daya serap dan meminimalisir Silpa," ucapnya.
Rusmadi menambahkan, dengan dibentuknya Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Kaltim, diharapkan dapat meningkatkan penyerapan anggaran pada 2012 ini. Selain itu, upaya lain yang ditempuh Pemprov adalah dengan melakukan pendampingan dari TEPPA Pusat dan TEPPA Aceh, karena dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, penyerapan anggaran Aceh terus meningkat, yaitu 61% (2009), 91% (2010) dan 93% (2011).
"Dari monitoring TEPPA Kaltim yang bisa diakses melalui website http://teppa-kaltim.bappedakaltim.com per 25 Juli ini, penyerapan anggaran sudah mencapai 42,15 persen atau Rp4,427 triliun dari total APBD Kaltim 2012 Rp10,502 triliun. Harapan kita seluruh SKPD dapat melaksanakan program dan kegiatannya sesuai rencana sehingga di akhir tahun penyerapan anggaran bisa diatas 90 persen," pungkasnya. (her/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Dari total APBD Kaltim 2012 Rp10,502 triliun, masih tersisa APBD yang pelaksanaannya masih berjalan Rp7,878 trilliun yang terbagi dari belanja tidak langsung Rp3,359 trilliun dan belanja langsung Rp4,519 trilliun," ujar Rusmadi, Senin (30/7).
Rusmadi menjelaskan sejak 2008 sampai dengan 2012 penyerapan APBD Kaltim mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim 2008 sebesar 85,64 persen dari total APBD Rp7,42 trilliun dan realisasi fisik 84,17 persen.
Dengan kondisi itu, masih terdapat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Rp1,066 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp329,17 miliar dan belanja langsung Rp737 miliar.
Sedangkan untuk anggaran 2009, realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim 84,63 persen dari total APBD Rp7,46 trilliun dan realisasi fisik 89,28 persen, Silpa Rp1,176 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp498,08 miliar dan belanja langsung Rp648,09 miliar.
Sementara untuk anggaran 2010, realisasi penyerapan keuangan APBD Kaltim mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2010 menjadi 88,11 persen dengan total APBD Rp6,72 trilliun dan realisasi fisik 84,57 persen, Silpa Rp798,66 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp261,83 miliar dan belanja langsung Rp536,83 miliar.
Anggaran 2011, realisasi penyerapan keuangan APBD 86,15 persen dengan total APBD Rp9,45 trilliun dan realisasi penyerapan fisik 85,27 persen, Silpa Rp1,308 trilliun yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp395,84 miliar dan belanja langsung sebesar Rp913,11 miliar.
"Dari realisasi penyerapan keuangan sejak 2008 sampai sekarang, yang jelas kita terus berupaya untuk meningkatkan daya serap dan meminimalisir Silpa," ucapnya.
Rusmadi menambahkan, dengan dibentuknya Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Kaltim, diharapkan dapat meningkatkan penyerapan anggaran pada 2012 ini. Selain itu, upaya lain yang ditempuh Pemprov adalah dengan melakukan pendampingan dari TEPPA Pusat dan TEPPA Aceh, karena dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, penyerapan anggaran Aceh terus meningkat, yaitu 61% (2009), 91% (2010) dan 93% (2011).
"Dari monitoring TEPPA Kaltim yang bisa diakses melalui website http://teppa-kaltim.bappedakaltim.com per 25 Juli ini, penyerapan anggaran sudah mencapai 42,15 persen atau Rp4,427 triliun dari total APBD Kaltim 2012 Rp10,502 triliun. Harapan kita seluruh SKPD dapat melaksanakan program dan kegiatannya sesuai rencana sehingga di akhir tahun penyerapan anggaran bisa diatas 90 persen," pungkasnya. (her/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM