Disbun Kaji Hasil Pengolahan Kelapa
SAMARINDA. Tanaman kelapa dalam (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan industri, dengan hampir semua bagian produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi mulai dari akar, batang, daun hingga buahnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Teknologi Tetapan Perkebunan Disbun Kaltim, Ir. Henny Herdiyanto, MP mengatakan kelapa dalam merupakan komoditas yang arealnya tersebar hampir di seluruh wilayah Kaltim. Berdasarkan data statistik perkebunan Kaltim tahun 2011, luasan kelapa dalam mencapai 29.804 hektar dengan produksi 26.134 ton butir kelapa dengan melibatkan petani sebanyak 25.944 orang.
Kendala yang dihadapi dalam pengembangan komoditi ini, diantaranya adalah rendahnya produktivitas dan pendapatan petani akibat kurangnya mendapat perhatian penanganan usaha kelapa, penggunaan bibit kelapa yang tidak melalui tahap seleksi yang memadai, kurangnya perawatan dan kurangnya usaha pemanfaatan lahan dengan tanaman sela.
"Hal yang menggembirakan, makin meluasnya dan berkembangnya usaha aneka ragam produk dari komoditi kelapa. oleh karena itu Disbun Kaltim melalui UPTD T2P beberapa waktu mengunjungi Coconut Center Indonesia di Yogyakarta dalam rangka mengkaji lebih lanjut mengenai hasil pengolahan dari bahan kelapa", ungkap Henny.
Menurutnya, tujuan dari kunjungan ini diantaranya adalah melakukan pembelajaran yang berkaitan dengan proses teknologi pengolahan kelapa dari hulu hingga hilir, meningkatkan peluang kerjasama alih pengetahuan dan teknologi terhadap petugas dalam proses teknologi budidaya dan pengolahan kelapa serta limbah kelapa menjadi produk - produk yang mempunyai nilai tambah.
"Potensi kelapa sangat besar di kalangan masyarakat namun sayangnya industri hilirnya terbatas hanya pada pengolahan gula merah dan nata de coco,sehingga pengolahannya perlu lebih dikembangkan lagi di masa mendatang agar dapat meningkatkan perekonomian daerah dan memberikan efek pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat", ujarnya.
Ditambahkannya,
dari hasil kunjungan ini pihaknya akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan
yang diperuntukkan kepada petani kelapa di Kaltim. Hal ini perlu dilakukan
untuk menambah wawasan petani dalam proses budidaya kelapa, upaya melestarikan kelapa di Kaltim sebagai
sumber daya lokal dan alternatif dalam peningkatan ekonomi berbasis kerakyatan.
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN