Awang : Jangan Pernah Ragu Jadi Petani
MALANG. Saat menghadiri Rembug Utama pada ajang Pekan
Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIV Tahun 2014 di
Malang, Jawa Timur, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan
bahwa pertanian merupakan soko guru pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Menurut dia, pelaku usaha terlebih lagi para pelaku utama (petani)
tidak perlu ragu menekuni usaha pertanian dengan berbagai sub sektor di
dalamnya, baik peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan,
kelautan dan perikanan maupun usaha-usaha kehutanan.
Usaha pertanian lanjut gubernur, menentukan produksi pangan yang sangat
dibutuhkan manusia. Sampai kapan pun pangan akan tetap dibutuhkan.
Bahkan dengan bertambahnya penduduk dunia, kebutuhan pangan sudah pasti
akan terus meningkat.
Karena itu, kemandirian dan ketahanan pangan akan sangat menentukan
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Bagi Kaltim, terpenting saat ini
adalah menetapkan dan menegaskan kawasan pertanian yang tidak boleh
dialihfungsikan.
"Saya sangat setuju dan mendukung apa yang dikemukakan Ketua DPN HKTI
(Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), Prabowo Subianto untuk mewujudkan
ketahanan dan kemandirian pangan. Sebab hal ini sesuai dengan kebijakan
daerah yang memrioritaskan program pertanian dalam arti luas," ujar
Awang Faroek Ishak, Jumat (6/6).
Namun diakuinya, pengembangan kegiatan pertanian di daerah masih kerap
menemui kendala diantaranya alih fungsi lahan produktif dan tumpang
tindih lahan. Akibat permasalahan tersebut, kegiatan sektor pertanian
terus mengalami kendala hingga luas lahan dan produksi pangan terus
menurun. Awang menyebut, perlu intervensi dan komitmen yang kuat
pemerintah dengan memberdayakan masyarakat termasuk sektor privat
(swasta).
Kaltim merupakan salah satu provinsi dari 12 provinsi yang mendapat
perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi
sentra pengembangan pertanian dalam penyediaan pangan utama baik padi,
jagung, kedelai, ubi kayu, daging sapi dan ikan.
Terpenting saat ini ujar Awang Faroek adalah bagaimana lahan-lahan
pertanian yang sudah ada dan tersebar di 11 kabupaten baik di Kaltim
maupun Kaltara itu tidak berkurang, sebaliknya terus bertambah.
Pemprov terus berupaya memfasilitasi petani agar benar-benar memiliki
lahan yang tetap dan tidak dialihfungsikan melalui sertifikasi lahan.
Termasuk telah dibuatkan peraturan daerah berkaitan kawasan produktif
atau lahan pertanian.
Selain itu, kegiatan pertanian tidak lagi dikelola dengan cara
tradisional tetapi menggunakan pola modern atau didukung mekanisasi
(alat pertanian dan teknologi tepat guna) sehingga produksi dan
produktifitas pertanian bisa terus ditingkatkan.
"Pemerintah telah berjanji akan menggelontorkan anggaran bagi 12
provinsi masing-masing Rp1 triliun untuk mendukung pengembangan
pertanian dalam arti luas. Komitmen ini nantinya akan benar-benar
diwujudkan oleh pemerintah pusat," jelasnya.
Dirinya berkeyakinan melalui pengembangan sektor pertanian di daerah
dengan didukung pusat dengan alokasi APBN dan peran serta pihak swasta
dan masyarakat maka pertanian Kaltim akan mampu menopang perekonomian
daerah bahkan nasional.
Rembug Utama diikuti ratusan peserta utama dan pendamping serta
peninjau dari seluruh kontingen se-Indonesia. Tampak hadir Ketua Umum
KTNA Nasional Winarno Tohir serta Sekjen KTNA Nasional HM Yadi Sofyan
Noor serta Ketua DPN HKTI Nasional Prabowo Subianto. (yans/sul/es/hmsprov)
SUMBER : http://kaltimprov.go.id/berita-3773-awang--jangan-pernah-ragu-jadi-petani.html