AFI : Perusahaan Perkebunan Terapkan Konsep Gerdabangagri
BALIKPAPAN. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
mengakui kegiatan usaha PT Teladan Prima Group yang berdiri sejak 2004
sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa
sawit di daerah telah mewujudkan konsep Gerakan Daerah Pengembangan
Agribisnis (Gerdabangagri).
Hal tersebut dikemukakan Awang Fareok Ishak dalam peringatan HUT 10
Tahun PT Teladan Prima Group (TPG) di Balikpapan, Minggu (1/6).
Perusahaan ini menurut dia mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan
daerah melalui kegiatan pertanian dalam arti luas.
Konsep Gerdabangagri ujar Gubernur telah diwacanakan dan mulai
dikembangkan pada saat dirinya baru menjadi Bupati Kutai Timur. "Walaupun banyak orang yang skeptic terhadap konsep yang coba saya
kembangkan di daerah pemekaran baru itu," ungkap Awang Faroek.
Gerdabangagri secara umum untuk pengembangan pertanian dalam arti luas
namun lebih menitik beratkan atau menfokuskan pada kegiatan usaha
subsektor perkebunan terutama kelapa sawit. Program ini dilakukan sesuai
dengan potensi yang dimiliki daerah.
Sementara pada saat itu saja atau sekitar tahun 2000 produksi PT Kaltim
Prima Coal (KPC) yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan batu
bara terbesar di dunia mencapai 18 juta metric ton sekarang sudah
hampir 70 juta metric ton.
Sehingga banyak orang beranggapan kenapa harus mengembangkan sektor
pertanian khususnya subsektor perkebunan yang belum jelas potensi dan
keuntungannya. Sebab, masyarakat hanya melihat keuntungan saat itu saja
dengan sumber daya alam berlimpah.
"Kita tidak sadar bahwa SDA yang dimiliki dan terus dieksploitasi itu
berkurang bahkan akan habis. Itulah yang mendasari konsep Gerdabangagri.
Agar disaat batu bara dan migas mulai habis, ekonomi kita tetap hidup
dan tumbuh melalui sektor lain yakni pertanian," jelas Awang.
Karenanya, apa yang dilakukan PT TPG sejak 10 tahun yang lalu termasuk
perusahaan perkebunan dan subsektor pertanian lainnya dan sekarang sudah
menunjukkan hasilnya mampu menjawab keraguan masyarakat di daerah
tentang masa depan ekonomi Kaltim.
Awang Faroek menegaskan jangan pernah terlalu bangga dengan SDA Kaltim
baik batu bara maupun minyak dan gas yang saat ini masih berlimpah.
Tetapi bagaimana mempersiapkan lokomotif ekonomi Kaltim yang mampu
mensejahterakan masyarakat dan memajukan daerah.
Terbukti, migas dan batu bara memberikan kontribusi yang besar terhadap
PDRB (produk domistik regional bruto) tetapi hanya mampu menciptakan
lapangan pekerjaan 7,6 persen sebaliknya pertanian kecil PDRB namun
mampu menciptakan lapangan pekerjaan 48 persen.
"Apa yang dilakukan Wishnu Wardhana, Ahmad Gunung dan Santos Ibrahim
Noor (jajaran PT TPG) itu sudah berada dijalur yang benar. Saya sangat
mengapresiasi atas keberhasilan TPG selama 10 tahun ini termasuk
perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya," beber Awang Faroek Ishak.
Sementara itu Wakil Komisaris Utama PT TPG Wishnu Wardhana mengemukakan
PT TPG berkomitmen menjadi perusahaan yang melakukan pengelolaan
perkebunan yang berwawasan lingkungan dan konservasi dengan konsep
Sustainable Palm oil.
Saat ini TPG memiliki luasan lahan perkebunan sawit mencapai 48.000
hektar termasuk 20 persen perkebunan rakyat (plasma) dengan lima pabrik
pengolahan kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 190 ton TBS perjam dengan
11.000 karyawan.(yans/sul/es/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM