Farid: Iklim Investasi Perkebunan Perlu Dijaga Agar Tetap Kondusif
BALIKPAPAN. Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy mengatakan, saat ini banyak investor yang ingin menanamkan modal untuk usaha bidang perkebunan. Fakta ini tentunya harus disikapi dengan terus menjaga iklim usaha di Kaltim agar tetap kondusif sehingga minat investor tidak surut, akibat tidak adanya kepastian hukum dan jaminan keamanan.
"Kaltim menjadi daya tarik investor, selain potensinya yang luar biasa, daerah ini juga terbukti sangat kondusif. Kondisi yang sudah sangat baik ini tentu perlu terus kita jaga agar investasi, termasuk bidang perkebunan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik," kata Wagub Farid Wadjdy usai membuka Rapat Koordinasi Pembangunan Perkebunan (Rakorbun) se-Kaltim di Balikpapan, Senin(4/3).
Jika terjadi gangguan usaha perkebunan misalnya, Wagub Farid Wadjdy menyarankan agar persoalan itu diselesaikan melalui koordinasi yang baik bersama instansi teknis terkait yang berwenang dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.
Sementara untuk peningkatan kapasitas petani, Wagub Farid Wadjdy menyarankan agar terus dilakukan peningkatan kemampuan kelompok tani dan gabungan kelompok tani yang diharapkan mampu menambah kemampuan dan ketahanan guna mengatasi berbagai persoalan.
Selain itu, perlu dilakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan perusahaan perkebunan yang berkaitan dengan percepatan realisasi pembangunan kebun kemitraan, penyelesaian sengketa dan laporan pengunaan dana non revitalisasi perkebunan serta realisasi pembangunan kebun masyarakat.
Wagub juga meminta agar ditingkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan kebun. Diharapkan para pemangku kepentingan pada sektor perkebunan baik provinsi maupun kabupaten dan kota terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan kebun sehingga bencana asap tidak terjadi di Kaltim.
Wagub juga berpesan, pengembangan perkebunan dengan komoditas unggulan, lada, karet, kelapa dalam, kakao dan kelapa sawit seyogyanya dilaksanakan berdasarkan kultur teknis perkebunan pada kerangka pengelolaan yang mempunyai manfaat ekonomi terhadap sumber daya alam berkesinambungan.
"Kita harus mengunakan kearifan lokal yang telah ada dengan pelestarian plasma nuftah perkebunan, diantaranya Aren Genjah Kutim, Lada Putih Loajanan, Kelapa Dalam Pulau Derawan dan Kakao Unggul Pulau Sebatik harus tetap dipertahankan," jelasnya.
Disamping itu, perkebunan mempunyai peranan penting dan strategis untuk pembangunan Kaltim dan nasional, terutama untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, peningkatan penerimaan devisa, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara berkelanjutan.
Rakorbun ini diharapkan menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat program revitalisasi perkebunan yang pro rakyat, komitmen melaksanakan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, juga melaksanakan pembangunan di daerah perbatasan dan pedalaman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengentaskan kemiskinan.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati mengatakan, Rakorbun ini dimaksudkan untuk mensinergikan pembangunan perkebunan provinsi dan kabupaten/kota.
Peserta Rakorbun selanjutnya akan melakukan orientasi lapangan (OL) ke Kabupaten Lima Puluh Kota Padang Sumatera Barat dengan tujuan melihat dari dekat pembangunan perkebunan yang cukup berhasil. Kelompok tani di daerah tersebut mampu berinovasi, sehingga mampu meraih juara tiga nasional pada bidang usaha kakao.
Peserta juga akan mengunjungi pabrik mini pengolahan kakao dan berbagai obyek lain yang cukup berhasil di bidang perkebunan. Kunjungan lapangan ini akan dilakukan pada 6-9 Maret. "Dengan OL ini diharapkan para peserta dapat menambah wawasan mereka dengan melihat sejumlah keberhasilan usaha perkebunan di daerah lain," ujar Etnawati. (sar/hmsprov).
SUMBER : SEKRETARIAT