Harga TBS Sawit Naik
SAMARINDA. Ada
kabar gembira bagi petani pekebun kelapa sawit di Kaltim. Pasalnya, memasuki bulan
November ini, akhirnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mengalami
kenaikan setelah terjadi penurunan harga beberapa bulan terakhir.
Dinas Perkebunan Kaltim mencatat, harga TBS kelapa sawit untuk umur 10 tahun
keatas periode 1 sd 15 November ini mengalami kenaikan Rp36,51 perkilogram, yakni sebesar
Rp1.502,87 perkilogram dibandingkan periode sebelumnya, Rp1.466,36 perkilogram.
"Harga TBS kelapa sawit di Kaltim mengalami kenaikan Rp36,51
perkilogram, yakni Rp1.502,87 perkilogram bila dibandingkan periode sebelumnya
yang hanya Rp1.466,36 perkilogram," ungkap Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Hj.
Etnawati, Senin (03/11).
Dia menjelaskan, kenaikan harga sawit akibat naiknya hasil
lelang CPO dalam dua minggu terakhir dan diprediksi akan terus mengalami
kenaikan. Selain itu karena prospek bisnis di sektor kelapa sawit memang
menjanjikan.
Selanjutnya, Etnawati menambahkan, terhitung periode Oktober yang lalu, tim
penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Kaltim akan menerbitkan
informasi harga jual tbs sebanyak dua kali setiap bulannya. Hal ini dimaksudkan
agar penetapan harga tbs di Kaltim tidak terlalu bias terhadap harga CPO dunia
yang selalu mengalami perubahan setiap harinya.
"Selama ini penentuan harga tbs di Kaltim hanya dilakukan satu kali setiap
bulannya, sehingga sering kali terjadi selisih harga antara harga yang
ditetapkan dengan harga jual CPO dunia yang juga mengalami perubahan,"
paparnya.
Adapun hasil keputusan tim, telah ditetapkan harga TBS sawit periode 1 sd 15 November
2014 adalah sebagai berikut : umur tiga tahun Rp1.317,78; umur empat tahun
Rp1.346,64; umur lima tahun Rp1.372,87; umur enam tahun Rp1.408,52; umur tujuh
tahun Rp1.422,52; umur delapan tahun Rp1.457,34; umur sembilan tahun Rp1.491,26;
dan umur sepuluh hingga dua puluh lima tahun Rp1.502,87.
Sementara itu, harga CPO tertimbang dikenakan 7.379,67. Harga kernel (inti
sawit) rerata tertimbang yang sama sebesar Rp3.228,02 dengan Indeks K sebesar 85,02
persen. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG USAHA