Tanaman Nilam Jadi Pilihan
29 September 2009
Admin Website
Artikel
4855
Saat bertemu dengan Syam Hairudiyah dari Institut Pertanian Bogor (IPB) serta keluarga besar Pemuda Pancasila (PP) Kutim beberapa waktu lalau, alumnus Faperta Unmul ini menyebutkan, berkembangnya perkebunan kelapa sawit di sejumlah kecamatan telah memberikan dampak ganda terhadap perekonomian rakyat.
Lantas mengenai keinginan IPB untuk menggandeng Pemkab Kutim dalam pengembangan nilam, pria yang akrab dipanggil Safur ini, menyambut positif. "Ini tawaran yang sangat berarti, kiranya dinas instansi terkait dapat memberikan dukungan termasuk Perusda dan para camat," katanya.
#img1# Menurut Sekkab, di beberapa daerah tanaman nilam, sempat berkembang namun belum diminati masyarakat petani. Sementara kebutuhan minyaknya terutama untuk minyak wangi terus meningkat. Meski demikian, ia menyatakan tidak semua kecamatan mesti mengembangkan nilam. Dari beberapa kecamatan, ternyata Kecamatan Rantau Pulung yang cocok. Untuk saya harapkan agar daerah lain mengembangkan komoditas yang sesuai karakter kecamatan.
Sedangkan Syam Hairudiyah mengakui, kawasan Rantau Pulung cocok untuk budidaya nilam. "Kami ingin kelak Rantau Pulung dengan lahan yang ada bisa berkembang nilamnya," katanya.
Terhadap tanaman nilam yang kini mulai dikembangkan masyarakat Sengata, diakui Syam memberikan keuntungan besar bagi masyarakat. "Nilam semakin kering semakin mahal harganya, berbeda dengan tanaman lain seperti sawit kalau kering justru murah nilai jualnya," ungkapnya.
Sejumlah petani nilam membenarkan hal tersebut. Bahkan sebuah koperasi yang kini dibina PT KPC sudah mampu menghasilkan minyak nilam. Sementara masyarakat Sengata Selatan, kini ramai-ramai membuka lahan untuk menanam nilam. "Dalam enam bulan sudah bisa dipanen, sekarang ini pembelinya sudah ada tinggal kerajinan kita saja untuk memelihara tanaman," kata Bakri Hadi salah seorang petani nilam di Sengata Selatan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU, 27 SEPTEMBER 2009