Sekolah Lapang bagi Pekebun Lada
25 Agustus 2014
Admin Website
Berita Daerah
4981
TANJUNG REDEB. Program sekolah lapang pengendalian
hama terpadu (SL-PHT) bagi pekebun terus dilakukan jajaran Dinas
Perkebunan Kabupaten Berau. Saat ini setidaknya tercatat kurang lebih
2.940 petani yang telah mengikuti program sekolah lapang. Beberapa
komoditi perkebunan unggulan yang masuk dalam program SL-PHT di
antaranya kakao, karet, serta lada, yang saat ini nilai jual produk
perkebunan unggulan ini terus mengalami peningkatan.
Tahun ini Dinas Perkebunan dengan dukungan anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD) Berau kembali melaksanakan sekolah lapang bagi
petani lada di 6 kampung yang menjadi sentra budi daya lada. Di
antaranya Suka Muria Kecamatan Talisayan, Biatan Bapinang Kecamatan
Biatan, Buyung-Buyung Kecamatan Tabalar, Pesayan Kecamatan Sambaliung
dan Maluang Kecamatan Gunung Tabur. Setidaknya 150 petani mengikuti
program ini.
Tidak hanya anggaran yang bersumber dari APBD Berau, namun pekebun
lada di Bumi Batiwakkal juga mendapat dukungan dari Dinas Perkebunan
Provinsi Kalimantan Timur yang menggelar sekolah lapang tanaman lada di
dua kampung masing-masing Kampung Tembudan Kecamatan Batu Putih dan
Kasai di Kecamatan Pulau Derawan. 50 peserta dalam sekolah lapang ini
mengikuti pembelajaran selama 16 kali pertemuan yang berlangsung Agustus
hingga November mendatang.
Kepala Bidang Perlindungan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Heny
Herdianto yang membuka SL PHT Lada di Kampung Tembudan beberapa hari
lalu menyebutkan, jika komoditi lada saat ini mengalami perkembangan
yang sangat baik. Termasuk di Kabupaten Berau yang juga menjadi salah
satu daerah unggulan pengembangan lada.
Sehingga Dinas Perkebunan provinsi memberikan dukungan dalam
meningkatkan sumber daya pekebun dalam melaksanakan budi daya dan
pengendalian hama dan penyakit tanaman yang baik. Tidak hanya lada,
Dinas Perkebunan Provinsi juga memprogramkan sekolah lapang lanjutan
budi daya kakao di Kecamatan Gunung Tabur.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan Berau, Basri Sahrin, melalui Kepala
Bidang Perlindungan Perkebunan, Amran Arief, menyebutkan jika perkebunan
lada di Berau hingga akhir tahun 2013 lalu sudah mencapai 1.607 hektare
dengan produksi mencapai 1.088 ton biji kering. Jumlah tenaga kerja di
budi daya lada ini tercatat 1.723 pekebun. "Kita terus mendorong
pembangunan perkebunan lada termasuk mendampingi petani melalui program
pelatihan dan sekolah lapang ini," ungkapnya.
Budi daya tanaman lada, dikatakan Amran, sangat menjanjikan. Musim
panen saat ini nilai jual lada sudah berkisar Rp 105 ribu per kilogram.
Nilai jual ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berkisar Rp 75 ribu
per kilogram biji kering. Dengan tingginya nilai jual lada ini, pihaknya
berharap petani semakin semangat dalam mengembangkan budi daya lada. (hms9/one/k14)
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 18 AGUSTUS 2014
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 18 AGUSTUS 2014