Segera Bangun Pabrik Sawit di Maloy
09 September 2014
Admin Website
Berita Daerah
5208
SAMARINDA. PT Fangiono Agro Plantation yang merupakan anak perusahaan First
Resources Group siap membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dan kernel di
kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Maloy Kutai Timur.
Bahkan nilai investasi atau alokasi dana yang telah disiapkan perusahaan ini mencapai Rp1,1 triliun terbagi atas pembangunan prasarana sekitar Rp230 miliar dan pembangunan pabrik serta fasilitas pendukung lainnya senilai Rp800 miliar.
Hal itu terungkap saat pertemuan jajaran Pemprov Kaltim yang dipimpin Gubernur Awang Faroek Ishak dengan jajaran PT Fangiono Agro Plantation (FAP) yang kemarin dipimpin Direktur Umum Arfin di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Senin (8/9).
Menurut Gubernur Awang Faroek Ishak, untuk wilayah KIPI Maloy telah tersedia lahan seluas 1.000 hektar dimana sekitar 538 hektar telah dinyatakan clear and clean oleh BPN dan siap untuk dibangun. Ini adalah kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi di kawasan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan lahan bagi swasta untuk ikut dalam pembangunan pabrik maupun fasilitas lainnya di kawasan KIPI Maloy. Dari seribu hektar sekitar 500 hektar sudah bebas dan silahkan Fangiono membangun di sana," ujar Awang Faroek Ishak.
Selain dibangun pabrik di kawasan tersebut juga dibangun tangki timbun untuk penampungan CPO (crude palm oil). "Tangki timbun CPO juga dermaga langsung ke laut. Jadi Fangiono segera survey lapangan selanjutnya membuat presentasi," katanya.
Survey lapangan ujar gubernur, sangat penting terutama untuk menentukan lokasi dan posisi pabrik serta dermaga dan tangki timbun yang akan dibangun. "Kita harus mengetahui kapasitas dan kepastian lokasi yang diperlukan pihak perusahaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur mengharapkan jajaran PT FAP paling lambat dua bulan sudah melakukan survey lokasi. "Bagi kami kalau 80 hektar itu pasti terpenuhi. Silahkan ke lapangan survey, presentasi dan tetapkan grounbreakingnya," harap Awang.
Sementara itu Direktur Umum PT FAP Arfin mengatakan rencana awal yang akan dilakukan adalah memastikan ketersediaan lahan seluas 80 hektar masing-masing untuk kebutuhan prasarana seluas 12 hektar dan kebutuhan pabrik 66 hektar.
"Kami mendukung program Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mewujudkan kawasan KIPI Maloy sebagai kawasan pengembangan kegiatan hilirisasi produk perkebunan. Kami akan segera membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di kawasan tersebut," ujar Arfin.
Ditambahkan, dalam tahap awal PT FAP memerlukan lahan seluas 6 hektar yang akan dimanfaatkan membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 2x45 ton perjam lengkap dengan tangki timbun.
Berikutnya, membangun pabrik refinery dan fraksinasi (pabrik kernel) dengan luasan lahan yang diperlukan mencapai 20 hektar dengan kapasitas 2.500 ton perhari lengkap dengan fasilitas untuk kegiatan impor dan ekspor.
FAP juga akan membangun pabrik pembangkit listrik (biomassa dan batubara) kapasitas 20 MW dengan fasilitas lengkap. Selanjutnya, FAP membangun dermaga dengan kapasitas 80 kubik DWT.
Pertemuan dihadiri Asisten Pembangunan HM Sa’bani dan pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kaltim diantaranya Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati Usman, Kepala Dinas Kehutanan Khairil Anwar, Kepala Dinas Perindagkop UMKM Kaltim Ikhwansyah, perwakilan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (Gapki) Kaltim dan Badan Pengelola KIPI Maloy. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Bahkan nilai investasi atau alokasi dana yang telah disiapkan perusahaan ini mencapai Rp1,1 triliun terbagi atas pembangunan prasarana sekitar Rp230 miliar dan pembangunan pabrik serta fasilitas pendukung lainnya senilai Rp800 miliar.
Hal itu terungkap saat pertemuan jajaran Pemprov Kaltim yang dipimpin Gubernur Awang Faroek Ishak dengan jajaran PT Fangiono Agro Plantation (FAP) yang kemarin dipimpin Direktur Umum Arfin di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Senin (8/9).
Menurut Gubernur Awang Faroek Ishak, untuk wilayah KIPI Maloy telah tersedia lahan seluas 1.000 hektar dimana sekitar 538 hektar telah dinyatakan clear and clean oleh BPN dan siap untuk dibangun. Ini adalah kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi di kawasan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan lahan bagi swasta untuk ikut dalam pembangunan pabrik maupun fasilitas lainnya di kawasan KIPI Maloy. Dari seribu hektar sekitar 500 hektar sudah bebas dan silahkan Fangiono membangun di sana," ujar Awang Faroek Ishak.
Selain dibangun pabrik di kawasan tersebut juga dibangun tangki timbun untuk penampungan CPO (crude palm oil). "Tangki timbun CPO juga dermaga langsung ke laut. Jadi Fangiono segera survey lapangan selanjutnya membuat presentasi," katanya.
Survey lapangan ujar gubernur, sangat penting terutama untuk menentukan lokasi dan posisi pabrik serta dermaga dan tangki timbun yang akan dibangun. "Kita harus mengetahui kapasitas dan kepastian lokasi yang diperlukan pihak perusahaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur mengharapkan jajaran PT FAP paling lambat dua bulan sudah melakukan survey lokasi. "Bagi kami kalau 80 hektar itu pasti terpenuhi. Silahkan ke lapangan survey, presentasi dan tetapkan grounbreakingnya," harap Awang.
Sementara itu Direktur Umum PT FAP Arfin mengatakan rencana awal yang akan dilakukan adalah memastikan ketersediaan lahan seluas 80 hektar masing-masing untuk kebutuhan prasarana seluas 12 hektar dan kebutuhan pabrik 66 hektar.
"Kami mendukung program Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mewujudkan kawasan KIPI Maloy sebagai kawasan pengembangan kegiatan hilirisasi produk perkebunan. Kami akan segera membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di kawasan tersebut," ujar Arfin.
Ditambahkan, dalam tahap awal PT FAP memerlukan lahan seluas 6 hektar yang akan dimanfaatkan membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 2x45 ton perjam lengkap dengan tangki timbun.
Berikutnya, membangun pabrik refinery dan fraksinasi (pabrik kernel) dengan luasan lahan yang diperlukan mencapai 20 hektar dengan kapasitas 2.500 ton perhari lengkap dengan fasilitas untuk kegiatan impor dan ekspor.
FAP juga akan membangun pabrik pembangkit listrik (biomassa dan batubara) kapasitas 20 MW dengan fasilitas lengkap. Selanjutnya, FAP membangun dermaga dengan kapasitas 80 kubik DWT.
Pertemuan dihadiri Asisten Pembangunan HM Sa’bani dan pimpinan SKPD lingkup Pemprov Kaltim diantaranya Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati Usman, Kepala Dinas Kehutanan Khairil Anwar, Kepala Dinas Perindagkop UMKM Kaltim Ikhwansyah, perwakilan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (Gapki) Kaltim dan Badan Pengelola KIPI Maloy. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM