
SAMARINDA. PT Fangiono Agro Plantation yang merupakan anak perusahaan First
Resources Group siap membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dan kernel di
kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Maloy Kutai Timur.
Bahkan nilai investasi atau alokasi dana yang telah disiapkan
perusahaan ini mencapai Rp1,1 triliun terbagi atas pembangunan prasarana
sekitar Rp230 miliar dan pembangunan pabrik serta fasilitas pendukung
lainnya senilai Rp800 miliar.
Hal itu terungkap saat pertemuan jajaran Pemprov Kaltim yang dipimpin
Gubernur Awang Faroek Ishak dengan jajaran PT Fangiono Agro Plantation
(FAP) yang kemarin dipimpin Direktur Umum Arfin di Ruang Rapat Gubernur
Kaltim, Senin (8/9).
Menurut Gubernur Awang Faroek Ishak, untuk wilayah KIPI Maloy telah
tersedia lahan seluas 1.000 hektar dimana sekitar 538 hektar telah
dinyatakan clear and clean oleh BPN dan siap untuk dibangun. Ini adalah kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi di kawasan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan lahan bagi swasta untuk ikut dalam pembangunan
pabrik maupun fasilitas lainnya di kawasan KIPI Maloy. Dari seribu
hektar sekitar 500 hektar sudah bebas dan silahkan Fangiono membangun di
sana," ujar Awang Faroek Ishak.
Selain dibangun pabrik di kawasan tersebut juga dibangun tangki timbun
untuk penampungan CPO (crude palm oil). "Tangki timbun CPO juga dermaga
langsung ke laut. Jadi Fangiono segera survey lapangan selanjutnya
membuat presentasi," katanya.
Survey lapangan ujar gubernur, sangat penting terutama untuk
menentukan lokasi dan posisi pabrik serta dermaga dan tangki timbun yang
akan dibangun. "Kita harus mengetahui kapasitas dan kepastian lokasi
yang diperlukan pihak perusahaan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur mengharapkan jajaran PT FAP paling lambat
dua bulan sudah melakukan survey lokasi. "Bagi kami kalau 80 hektar itu
pasti terpenuhi. Silahkan ke lapangan survey, presentasi dan tetapkan
grounbreakingnya," harap Awang.
Sementara itu Direktur Umum PT FAP Arfin mengatakan rencana awal yang
akan dilakukan adalah memastikan ketersediaan lahan seluas 80 hektar
masing-masing untuk kebutuhan prasarana seluas 12 hektar dan kebutuhan
pabrik 66 hektar.
"Kami mendukung program Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mewujudkan
kawasan KIPI Maloy sebagai kawasan pengembangan kegiatan hilirisasi
produk perkebunan. Kami akan segera membangun pabrik pengolahan kelapa
sawit di kawasan tersebut," ujar Arfin.
Ditambahkan, dalam tahap awal PT FAP memerlukan lahan seluas 6 hektar
yang akan dimanfaatkan membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas
2x45 ton perjam lengkap dengan tangki timbun.
Berikutnya, membangun pabrik refinery dan fraksinasi (pabrik kernel)
dengan luasan lahan yang diperlukan mencapai 20 hektar dengan kapasitas
2.500 ton perhari lengkap dengan fasilitas untuk kegiatan impor dan
ekspor.
FAP juga akan membangun pabrik pembangkit listrik (biomassa dan
batubara) kapasitas 20 MW dengan fasilitas lengkap. Selanjutnya, FAP
membangun dermaga dengan kapasitas 80 kubik DWT.
Pertemuan dihadiri Asisten Pembangunan HM Sa’bani dan pimpinan SKPD
lingkup Pemprov Kaltim diantaranya Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj
Etnawati Usman, Kepala Dinas Kehutanan Khairil Anwar, Kepala Dinas
Perindagkop UMKM Kaltim Ikhwansyah, perwakilan Gabungan Pengusaha
Perkebunan Indonesia (Gapki) Kaltim dan Badan Pengelola KIPI Maloy. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM