JAKARTA. Presiden SBY dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbaye melakukan
kesepakatan di bidang energi. Pertamina mendapatkan ladang minyak dan
Kazakhstan mendapatkan pasokan sawit dari Indonesia.
Menteri ESDM
Jero Wacik menyatakan, Pertamina memang telah lama berminat untuk
memiliki ladang minyak di Kazakhstan dan kedatangan Preisden Kazakhstan
ternyata membawa kabar baik.
"Jadi Pertamina berminat, bahkan
sudah mulai menjajaki hampir beberapa bulan ini, akan diberikan ladang
yang bagus di sana," tutur Jero di Istana Negara, Jakarta, Jumat
(13/4/2012).
Rencananya ladang minyak yang akan didapatkan oleh
Pertamina memiliki kapasitas produksi 100 ribu barel per hari. Sebagai
gantinya, Kazakhstan akan mendapatkan pasokan ekspor sawit dari
Indonesia.
"Ada minyak 100 ribu barel per hari dan mereka butuh
dari sini minyak goreng, palm oil (minyak sait). Jadi mereka mau membuat
kilang kelapa sawit. Kita buat ekplorasi di situ, bor minyak," jelas
Jero.
Dia mengatakan, Kazakhstan merupakan negara kaya minyak
dengan penduduk sedikit, sehingga kelebihan pasokan minyak mentah. "Karena dia kaya minyak di bawah tanah, kita kaya minyak di atas tanah.
Kalau kerjasama begitu. Kita butuh dia, dia butuh kita," imbuh Jero.
Ladang
minyak yang didapatkan oleh Pertamina bisa dimulai dikerjakan 2013 atau
awal 2014. Saat ini jumlah produksi minyak Kazakhstan adalah 2 juta
barel per hari. Kazakhstan tidak pernah mengimpor minyak.
Selain
di sektor energi, Jero mengatakan Indonesia juga akan melakukan
kerjasama untuk pembangunan pabrik mie di Kazakhstan. Ini karena
Kazakhstan kaya akan gandum.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 13 APRIL 2012