
SAMARINDA. Subsektor perkebunan didominasi komoditi
kelapa sawit yang mencapai 88,19 persen sehingga sangat dominan dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. "Hingga saat
ini ekonomi Kaltim yang dibangkitkan kelapa sawit sudah menduduki
urutan ketiga penyumbang PDRB atau berada dibawah batubara serta minyak
dan gas bumi," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim H Ujang Rachmad pada
Sosialisasi Peremajaan Sawit Rakyat di Samarinda, Kamis (2/8).
Menurut dia, penghasil pendapatan daerah
dan penumbuh ekonomi Kaltim dari seluruh industri kelapa sawit termasuk
pengolahannya. Dimana 1,2 juta hektar sawit terdapat tanaman yang belum
menghasilkan 375 ribu hektar dan tanaman yang menghasilkan 788 ribu
hektar dari total itu rata-rata telah menghasilkan 2,5 hingga 3 juta ton
CPO pertahun.
Ditegaskannya, lambat laun komoditi yang
dapat diperbarui ini akan menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim bahkan
pasca berakhirnya atau habisnya migas dan batubara.
Selain itu, tenaga kerja yang bergelut
pada subsektor perkebunan mencapai 300 ribu orang lebih dan sebagian
besar bekerja pada komoditi kelapa sawit.
Kalau diperhitungkan dengan jumlah anak
dan istri tenaga kerjanya maka hampir sepertiga warga Kaltim bergantung
dan berhubungan langsung dengan subsektor perkebunan. "Ini yang
menyebabkan subsektor perkebunan masuk dalam program prioritas
pembangunan pertanian dalam arti luas yang digadang Gubernur Awang
Faroek Ishak," ujarnya.
Ujang mengungkapkan subsektor ini selain
mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah juga berefek sangat positif
pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. "Apalagi, program
pro rakyat ini dijadikan program unggulan untuk pengentasan kemiskinan
dan pengurangan pengangguran yang banyak terdapat di tingkat pedesaan,"
jelasnya.(yans/sul/ri/pemprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT