Rakor Sinkronisasi Pembangunan Perkebunan. Hilirisasi Percepat Transformasi Ekonomi
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor secara resmi membuka Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Pembangunan Perkebunan Tahun 2020.
Kegiatan bertema Meningkatkan Harga dan Nilai Tambah Komoditas di tingkat Petani diikuti 150 peserta dari provinsi, kabupaten dan kota dilaksanakan di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Selasa (25/2/2020).
Gubernur Isran Noor mengakui sub sektor perkebunan sangat diandalkan dan memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Khususnya melalui usaha perkebunan rakyat dan perkebunan besar untuk menghasilkan komoditas unggulan sebagai bahan baku industri hilir.
"Saya dan kita semua patut bersyukur sebab trend perkebunan Kaltim sedang bagus. Komoditi perkebunan adalah komoditi ekspor. Kita harus segera melakukan tranformasi ekonomi dari produk primer ke produk sekunder, sehingga masyarakat menikmati nilai tambah dari komoditas yang mereka produksi," harap Isran Noor.
Selain itu, Gubernur memacu semangat jajaran perkebunan, baik aparatur pemerintah, petani, pengusaha untuk terus melakukan terobosan.
"Turun naik harga itu biasa. Itu hukum ekonomi. Jadi jangan membuat kita lemah semangat, loyo bahkan putus asa. Sebaliknya, jadikan tantangan untuk terus berinovasi. Apalagi produk perkebunan ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah menuju transformasi ekonomi," ungkapnya.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rahcmad mengungkapkan Rakor bertujuan meningkatkan kapasitas SDM dalam pengelolaan pasca panen
Rakor perkebunan menghadirkan narasumber Bappeda Kaltim, Ditjen Perkebunan dan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian serta Balai Karantina Pertanian 1 Balikpapan.
Hadir Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim H Abu Helmi, TGUP Gubernur Kaltim dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim serta kabupaten dan kota, Gapki, mitra kerja pembangunan dan perbankan. Kegiatan dilanjutkan studi tiru produk Lada dari hulu, pemasaran hingga hilir (ekspor) ke Kepulauan Bangka Belitung pada 26-29 Februari.(yans/her/humasprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT