TANJUNG REDEB. Program gerakan nasional (Gernas)
kakao yang dikembangkan di Kabupaten Berau selama tiga tahun terakhir,
ditarget mampu meningkatkan produksi perkebunan rakyat. Hingga akhir
2012, tercatat sekitar 4.057 hektare kebun terbangun di beberapa
kecamatan sentra kakao, baik dari program revitalisasi perkebunan kakao
maupun peremajaan atau rehabilitasi kebun kakao masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Junaidi mengatakan, program Gernas
dengan pola sambung samping Kakao yang dilaksanakan sejak tahun 2011
lalu memang menunjukkan hasil yang signifikan.
Itu dibuktikan dengan produksi kebun masyarakat yang setiap tahun terus mengalami peningkatan. "Pola yang dijalankan ini cukup bagus, peningkatan produksi setiap tahun juga meningkat," katanya.
Dijelaskan, bahkan tahun ini, melalui pendampingan dan pelatihan,
pihaknya menargetkan peningkatan produksi yang ditarget 4500 ton, dengan
rata-rata per hektarenya sekitar 1,5 ton. Ini terhitung dari luasan
4.057 hektare yang berproduksi maksimal 3.000 hektare dengan produksi
1,5 ton per hektare, yang dapat mencapai 4.500 ton.
Junaidi menambahkan, sebelum adanya program gernas, minat masyarakat
untuk mengembangkan budidaya kakao terbilang rendah. Bahkan tidak
sedikit perkebunan kakao yang musnah terserang hama, maupun yang
ditelantarkan oleh pemiliknya, dan beralih ke peruntukan lain. "Kami
optimistis, dengan adanya program ini, peningkatan produksi kakao di
daerah dapat lebih meningkat kembali," jelasnya.
Diungkapkannya, dengan adanya program sambung samping yang telah
berjalan, perkebunan kakao mulai menggeliat kembali dan para pelaku
diusaha ini semakin bersemangat. Untuk itu, pihaknya pun memberikan
dukungan, yakni program pendampingan dan pelatihan bagi petani kakao di
sejumlah kecamatan. Termasuk dukungan Pemprov pada tahun 2013 yang akan
membangun perkebunan kakao dengan luasan lahan hingga 100 hektare. "Kami
terus memberikan dukungan bagi petani kakao di dalam daerah, sehingga
budidaya tanaman ini dapat terus berkembang," ungkapnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 16 JANUARI 2012