JAKARTA. Pemerintah berniat untuk memindahkan pelabuhan basis ekspor kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Eropa yang sebelumnya di Rotterdam, Belanda, ke Eropa Timur.
Itu untuk mengantisipasi pelemahan perekononomian akibat krisis yang
terjadi benua Eropa. Namun, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(Gapki) keberatan dengan rencana pemerintah tersebut.
Menurut Ketua Gapki Fadhil Hasan, yang perlu dilakukan bukanlah
berpaling dari pasar ekspor CPO tradisional di Eropa, melainkan ekspansi
ke pasar nontradisional di Eropa Timur yang cukup potensial.
"Harus memindahkan sentra ekspornya segala macam, itu persoalan
lain. Justru kita jangan meninggalkan tradisional market yang ada
sekarang tapi mengembangkan market yang dulu, ekspansi," ujar Fadhil
ketika ditemui usai konferensi pers di Kantor Pusat Gapki, Jakarta,
Selasa (22/11).
Menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi di Eropa hanya sementara.
Meski telah terjadi penurunan nilai ekspor CPO dalam jumlah sedikit,
pasar Eropa yang tradisional dan negara-negara tengah Eropa masih cukup
besar.
"Mereka tujuan ekspor kita nomor dua setelah India. Jangka panjang
kita harus mendeversifikasi pasar termasuk ke negara-negara Eropa
timur," ujar Fadhil.
Pasar ekspor potensial di Eropa Timur menurutnya antara lain
Polandia, Serbia, dan negara-negara Mediteranian seperti Turki serta
Iran.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA, 22 NOPEMBER 2011