Gapki Keberatan Perpindahan Pelabuhan Ekspor CPO
23 November 2011
Admin Website
Artikel
4598
JAKARTA. Pemerintah berniat untuk memindahkan pelabuhan basis ekspor kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Eropa yang sebelumnya di Rotterdam, Belanda, ke Eropa Timur.
Itu untuk mengantisipasi pelemahan perekononomian akibat krisis yang terjadi benua Eropa. Namun, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) keberatan dengan rencana pemerintah tersebut.
Menurut Ketua Gapki Fadhil Hasan, yang perlu dilakukan bukanlah berpaling dari pasar ekspor CPO tradisional di Eropa, melainkan ekspansi ke pasar nontradisional di Eropa Timur yang cukup potensial.
"Harus memindahkan sentra ekspornya segala macam, itu persoalan lain. Justru kita jangan meninggalkan tradisional market yang ada sekarang tapi mengembangkan market yang dulu, ekspansi," ujar Fadhil ketika ditemui usai konferensi pers di Kantor Pusat Gapki, Jakarta, Selasa (22/11).
Menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi di Eropa hanya sementara. Meski telah terjadi penurunan nilai ekspor CPO dalam jumlah sedikit, pasar Eropa yang tradisional dan negara-negara tengah Eropa masih cukup besar.
"Mereka tujuan ekspor kita nomor dua setelah India. Jangka panjang kita harus mendeversifikasi pasar termasuk ke negara-negara Eropa timur," ujar Fadhil.
Pasar ekspor potensial di Eropa Timur menurutnya antara lain Polandia, Serbia, dan negara-negara Mediteranian seperti Turki serta Iran.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA, 22 NOPEMBER 2011
Itu untuk mengantisipasi pelemahan perekononomian akibat krisis yang terjadi benua Eropa. Namun, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) keberatan dengan rencana pemerintah tersebut.
Menurut Ketua Gapki Fadhil Hasan, yang perlu dilakukan bukanlah berpaling dari pasar ekspor CPO tradisional di Eropa, melainkan ekspansi ke pasar nontradisional di Eropa Timur yang cukup potensial.
"Harus memindahkan sentra ekspornya segala macam, itu persoalan lain. Justru kita jangan meninggalkan tradisional market yang ada sekarang tapi mengembangkan market yang dulu, ekspansi," ujar Fadhil ketika ditemui usai konferensi pers di Kantor Pusat Gapki, Jakarta, Selasa (22/11).
Menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi di Eropa hanya sementara. Meski telah terjadi penurunan nilai ekspor CPO dalam jumlah sedikit, pasar Eropa yang tradisional dan negara-negara tengah Eropa masih cukup besar.
"Mereka tujuan ekspor kita nomor dua setelah India. Jangka panjang kita harus mendeversifikasi pasar termasuk ke negara-negara Eropa timur," ujar Fadhil.
Pasar ekspor potensial di Eropa Timur menurutnya antara lain Polandia, Serbia, dan negara-negara Mediteranian seperti Turki serta Iran.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA, 22 NOPEMBER 2011