BEKASI. Para pengusaha yang bergerak dalam bisnis karet
dan turunannya, sudah seharusnya membangun usaha terintegrasi model
bisnis dari hulu ke hilir.
Salah satunya dengan pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI)
karet. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi solusi dalam
penyelesaian masalah HTI yang ada saat ini. sekaligus mendukung
agresivitas perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi karet.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat
melakukan kunjungan kerja ke perusahaan ban lokal PT Multistrada Arah
Sarana Tbk (PT MASA) di Cikarang Timur, Bekasi, Sabtu (9/6).
"Harga karet yang terus berfluktuatif dari tahun ke tahun, menuntut
perusahaan untuk melakukan perlindungan risiko atas ketersediaan dan
harga bahan baku utamanya yakni karet. Oleh karena itu, integrasi model
bisnis dari hulu ke hilir ini menjadi strategi kelestarian usaha
sekaligus kelestarian lingkungan," ujarnya.
Sejak awal 2012 PT MASA telah mengembangkan usahanya dengan
membangun HTI Karet. Presiden Direktur PT MASA Pieter Tanuri mengatakan,
mulai 2012 pihaknya sudah membuka lima ribu hektare HTI karet.
Ia menargetkan, lima tahun lagi karet yang ditanam sudah
menghasilkan dan bisa memenuhi kebutuhan bahan baku. "Selama ini kita
mendapat bahan baku dari Sumsel dan Kalimantan dengan membeli."
PT MASA akan terus memperluas industri hulunya agar dapat memenuhi
semua kebutuhan karet sebagai bahan baku produksi. Managing Director PT
MASA Kartika D Antonio menambahkan, untuk investasi pembibitan pihaknya
telah menggelontorkan dana sekitar Rp25 miliar sebagai investasi.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SABTU, 9 JUNI 2012