Produksi 9 Komoditas Meningkat
11 Juli 2008
Admin Website
Artikel
4169
Pengembangan sektor agribisnis yang sedang digelorakan Pemkab secara berkesinambungan dengan mengandalkan keunggulan komparatif melalui pengembangan beberapa jenis komoditas unggulan. Seperti karet, kelapa sawit kakao, lada, panili, jarak, kenaf dan nilam dipastikan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sembilan komoditi tersebut kata Kepala Dinas Perkebunan Kutim, Akhmadi Baharuddin yang didampingi Kasubdin Produksi Sugianto, selama dua tahun belakangan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal tersebut menunjukan bahwa pemerintah kabupaten dibawa kepemimpinan duet Awang Faroek Ishak-Isran Noor telah dan sedang berupaya berjuang serta bekerja keras untuk menggerakan pengembangan sektor agribisnis.
Ini dapat dilihat dalam catat tahun 2007 silam, terdata angka produksi karet mencapai 35,71 ton pada lahan 613,59 hektare dengan menyerap tenaga kerja 659 orang. Berikut data produksi untuk tanaman kelapa sawit, termasuk kelapa sawit rakyat 1.715,44 ton pada lahan seluas 10.358,76 hektare, dan kelapa sawit perusahaan besar swasta (PBS) mencapai produksi 287.213,90 ton pada areal seluas 83.623,70 hektare.
"Tenaga kerja yang terserap di perkebunan sawit rakyat 5.998 orang sedangkan karyawan di perkebunan kelapa sawit PBS terserap 30.622 orang. Berarti tenaga kerja yang mengaiz rezeki di sektor perkebunan kelapa sawit sebanyak 36.620 orang tenaga kerja," sebutnya.
Sedangkan produksi kakao tahun 2007 mencapai 3.988,45 ton pada areal 6.807,94 dengan tenaga kerja 7.075 orang. Kemudian komoditi lada dengan produksi 37,58 ton pda lahan 20,20 hektare dengan tenaga kerja 528 orang. Kemudian tanaman panili produksinya tahun lalu mencapai 3,97 ton pada lahan 106,70 hektare dengan tenaga kerja 510 orang.
Tanaman Jarak dengan produksi 11,54 ton pada lahan 199,02 hektare dengan tenaga kerja 277 orang. Berikut tanaman kenaf dengan produksi 0,56 ton pada lahan 37,25 hektare dengan tenaga kerja 75 orang dan tanaman nilam sedang dikembangkan di atas lahan seluas 3,50 hektare dengan menyerap tenaga kerja 30 orang. "Sembilan komoditas andalan tersebut sedang dikembangkan di 18 kecamatan se-Kutai Timur," tukas Sugianto.
Sugianto mengatakan 9 komoditas yang sedang dikembangkan di Kutim ini tiap tahun meningkat. Hal ini dapat dibuktikan data produksi sembilan komoditas hingga Juni 2008 ini menunjukan peningkatan produksi yang cukup berarti. Masing-masing produksi seperti karet enam bulan terakhir mencapai 98,00 ton, kelapa sawit 159.636,09 ton, kopi 90,84 ton, kakao 1.738,16 ton, panili 3,99 ton, Jarak 6,06 ton, Kenaf 8,75 ton.
Dari angka-angka produksi komoditas yang ada di wilayah Kutim ini khusus untuk tahun ini (2008) yang masuk di dinas perkebunan cenderung mengalami kenaikan. "Persentase kenaikan volume produksi sembilan komoditi tersebut diketahui setelah membandingkan jumlah produksi tahun 2007 dengan jumlah produksi tahun 2008 ini. Total produksi tiap komoditas untuk tahun ini dihitung awal tahun 2009," jelasnya.
Lebih jauh Sugianto menyebutkan, bahwa pengembangan karet yang sedang marak dilaksanakan seperti di wilayah Kecamatan Muara Ancalong dan Kecamatan Muara Bengkal, sedangkan tanaman panili untuk saat ini lebih banyak terdapat di Kecamatan Sangkulirang. Untuk tanaman kakao lebih banyak terdapat di Kecamatan Busang.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 10 JULI 2008