Produk Kelapa Sawit Kaltim Hanya Sebatas Penghasil CPO
SAMARINDA. Produk perkebunan kelapa sawit di Kaltim hingga saat ini hanya bangga
menjadi produsen Crude Palm Oil (CPO) saja. Hingga saat ini belum ada
produk turunan CPO yang paling sederhana sekalipun, yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan di Kaltim.
Perkebunan di Kaltim memiliki lima komoditas unggulan yaitu, karet,
kakao, lada, kelapa dalam, dan kelapa sawit. Kelapa sawit yang
dikembangkan saat ini adalah kelapa sawit yang telah ditanam sejak tahun
1980-an.
"Kita
agak-agak telat jika dibandingkan dengan instansi pengelola kelapa
sawit di Malaysia. (Prodok) dari A hingga Z semuanya dikelola oleh satu
instansi saja. Dari CPO hingga pasar mereka tangani. Begitu juga dengan
lada," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Hj. Etnawati,
Selasa (19/8).
Jika menilik luas kebun kelapa sawit di Kaltim jumlahnya telah
mencapai hamper 1,3 juta hektar atau tepatnya 1,28 ha. Luas kebun
terbesar berada di Kabupaten Kutai Timur.
Namun apa yang kita lihat saat ini, produk CPO yang banyak ini hanya
untuk di ekspor melalui pelabuhan Belawan dan Dumay. Kaltim belum mampu
mengolah satu produkpun, semisal minyak goreng ataupun sabun. Padahal
dua produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Padahal jika minyak goreng dan produk turunan CPO lainnya dapat
diolah di Kaltim, maka dapat dipastikan akan dapat memangkas ongkos
transportasi dari pulau Jawa ke Kaltim.
Ini adalah tantangan bagi perusahaan swasta untukberinvestasi dan
juga tantangan bagi instansi perindustrian dan perdagangan di Kaltim.
"Apa-apa yang baik di Malaysia tidak ditiru di Indonesia. Apalagi di
Kaltim. Kita asik aja mengekspor CPO padahal banyak produk turunan CPO
yang berpotensi untuk diolah sendiri oleh Kaltim," ujarnya.(vb/yul)
SUMBER : VIVA BORNEO, RABU, 20 AGUSTUS 2014