PPU Jadi Sentra Kebun Sawit
18 Maret 2008
Admin Website
Artikel
4029
Selain keterlibatan pihak swasta, tentu saja pengembangan perkebunan sawit rakyat itu diusahakan dengan menggunakan dana APBD PPU. Setiap tahun anggaran, selalu disediakan dana pembangunan kebun sawit rakyat.
"Kita mengejewantahkan moto Gerbang Sepadu, yaitu gerakan pembangunan semesta terpadu," kata Bupati PPU Yusran Aspar. Dengan moto itu, pembangunan dilakukan oleh semua pihak dan hasilnya untuk semua pihak.
Perkebunan sawit rakyat mulai diusahakan sejak 2004 lalu. Setiap tahun diupayakan dilakukan penambahan 2.000 hektare kebun sawit dari dana APBD dan ditargetnya tahun ini sudah terbangun kebun sawit dengan pola ini seluas 7.825 hektare. Ini belum termasuk luasan kebun sawit rakyat dengan pola plasama.
"Tahun 2004 dibangun seribu hektare. Lalu tahun 2005 dibangun 825 hektare. Tahun 2006 seluas 2.000 hektare dan tahun 2007 lalu 2.000 hektare," terang Yusran. Pemkab PPU menyubsidi warga yang menanam sawit dengan pola ini. Subsidi itu berupa bibit, pupuk, dan herbisida.
Lalu, data yang dikumpulkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, hingga saat ini sudah dibangun kebun sawit seluas 1.750 hektare dengan swadaya masyarakat. Ini artinya, banyak warga PPU yang mampu mengembangkan sendiri tanaman kelapa sawit. Warga yang mampu secara pendanaan menjadikan kebun sawit sebagai investasi jangka panjang.
Dari sisi swasta, sudah berdiri beberapa perusahaan besar yang sudah menghasilkan buah sawit. Misalnya saja PT Waru Kaltim Plantation (WKP), PT Sukses Tani Nusasubur (STN), PT Triteknik Kalimantan Abadi (TKA). Lalu sejumlah perusahaan juga sudah memulai penanaman.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 15 MARET 2008