Potensi Lokomotif Ekonomi Terbarukan
Tekad dan komitmen Gubernur Kaltim H Awang Fareok Ishak untuk memajukan
daerah serta menyejahterakan rakyatnya terus ditampilkan dan
dipromosikan di berbagai daerah di Indonesia.
Terbukti diajang KTNA Expo 2015 di even Rembug Paripurna Kelompok
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Tahun 2015 di Dusun
Ngemplak yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah
pada 5-8 November 2015.
Dalam ajang nasional itu ditampilkan berbagai kegiatan meliputi luasan
wilayah Provinsi Kaltim mencapai 18 juta hektar merupakan kawasan
daratan memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian dalam arti
luas sebagai lokomotif ekonomi terbarukan.
Selain wilayah daratan juga terdapat dua jutaan hektar wilayah perairan
baik laut, sungai dan danau maupun rawa. Dimana kawasan atau wilayah
perairan ini menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar
untuk Kaltim bahkan Indonesia.
Pertanian dalam arti luas yang saat ini menjadi program prioritas
pembangunan daerah dalam upaya mengentaskan kemiskinan, terutama mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalamnya terdapat kegiatan di
subsektor perkebunan dan subsektor peternakan.
Termasuk subsektor keluatan dan perikanan serta pertanian tanaman
pangan dan hortikultura. Utamanya dalam mendukung program pencapaian
swasembada pangan nasional di daerah pada komoditi padi, jagung dan
kedelai.
"Sesuai komitmen Gubernur kita (Awang Faroek Ishak) dalam pembangunan
dan pengembangan pertanian dalam arti luas. Maka, diajang nasional ini
kita tampilkan capaiannya," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kaltim yang juga Koordinator Tim Expo Kaltim, H Fuad Asaddin.
Secara garis besar pengembangan dan pembangunan pertanian dalam arti
luas di Kaltim terus mengalami kemajuan. Apalagi, setelah ditetapkan
sebagai transformasi ekonomi dan lokomotif ekonomi terbaru dari minyak
dan gas bumi ke pertanian dalam arti luas.
Misalnya, program pembangunan di subsektor peternakan ditampilkan
program Dua Juta Sapi Kaltim di tahun 2018. Termasuk beberapa plasma
nutfah hewan ternak Kaltim seperti Ayam Nunukan dan Rusa Sambar serta
Kerbau Kaltim.
Subsektor perkebunan menampilkan capaian pembangunan dan pengembangan
komoditi perkebunan khususnya kelapa sawit yang sudah melebihi target
satu juta hektar dan segera dilanjutkan untuk program pembangunan satu
juta hektar tahap kedua.
Selain itu, ditampilkan infromasi mengenai luas lahan perusahaan
perkebunan sawit sebanyak 397 perusahaan dengan luas ijin lokasi
mencapai 3.269.137 hektar. Masing-masing memegang ijin usaha perkebunan
sebanyak 199 perusahaan dan hak guna usaha 124 unit.
Realisasi inti (perusahaan perkebunan besar swasta maupun negara)
seluas 767.746 hektar. Plasma - lahan perusahaan yang diberikan kepada
masyarakat sekitar perusahaan - seluas 183.061 hektar dan sawit rakyat
mencapai 109.186 hektar atau total 1.059.974,61 hektar.
Demikian halnya, kemajuan pengembangan dan pembangunan subsektor
pertanian tanaman pangan dalam rangka dukungan upaya khusus melalui APBN
perubahan 2015 untuk Berau jaringan irigasi tersier (JIT) 2.000 hektar
dan optimalisasi lahan 2.100 hektar.
Kutai Timur untuk JIT sekitar 4.000 hektar dan optimalisasi lahan 2.000
hektar. Kutai Kartanegara untuk JIT mencapai 1.500 hektar dan
opytimalisasi lahan seluas 3.450 hektar. Penajam Paser Utara (PPU)
refocusing JIT 4.000 hektar dan optimalisasi lahan 3.500 hektar.
Kabupaten Paser untuk refocusing JIT 2.000 hektar dan optimalisasi
lahan 2.000 hektar. Kabupaten Kutai Barat untuk fefocusing JIT sekitar
3.500 hektar dan optimalisasi lahan 1.500 hektar serta Samarinda 500
hektar untuk refocusing JIT.
Subsektor kelautan dan perikanan juga menampilkan berbagai kemajuan dan
pengembangan kegiatan para nelayan Kaltim untuk berbagai komoditi
subsektor ini seperti ikan dan rumput laut termasuk program pengembangan
500.000 keramba.
"Tujuan kita mengikuti berbagai even pameran ataupun expo yang digelar
secara nasional adalah untuk menampilkan sekaligus menunjukkan kemajuan
pengembangan dan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas di Kaltim
yang telah dicanangkan Gubernur Awang Faroek Ishak bersama jajaran
instansi teknis terkait," ungkap Fuad Asaddin.
Instansi yang ikut dalam ajang KTNA Expo Boyolali 2015 diantaranya
Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Balitbangda, Biro Ekonomi
Setdaprov Kaltim serta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta BPTP
Kaltim. (masdiansyah/sul/hmsprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PEMPROV KALTIM