(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Potensi Lokomotif Ekonomi Terbarukan

09 November 2015 Admin Website Berita Daerah 4871
Potensi Lokomotif Ekonomi Terbarukan

Tekad dan komitmen Gubernur Kaltim H Awang Fareok Ishak untuk memajukan daerah serta menyejahterakan rakyatnya terus ditampilkan dan dipromosikan di berbagai daerah di Indonesia.

Terbukti diajang KTNA Expo 2015 di even Rembug Paripurna Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)  Nasional Tahun 2015 di Dusun Ngemplak yang dipusatkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah pada 5-8 November 2015.

Dalam ajang nasional itu ditampilkan berbagai kegiatan meliputi luasan wilayah Provinsi Kaltim mencapai 18 juta hektar merupakan kawasan daratan memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian dalam arti luas sebagai lokomotif ekonomi terbarukan.

Selain wilayah daratan juga terdapat dua jutaan hektar wilayah perairan baik laut, sungai dan danau maupun rawa. Dimana kawasan atau wilayah perairan ini menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk Kaltim bahkan Indonesia.

Pertanian dalam arti luas yang saat ini menjadi program prioritas pembangunan daerah dalam upaya mengentaskan kemiskinan, terutama mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalamnya terdapat kegiatan di subsektor perkebunan dan subsektor peternakan.

Termasuk subsektor keluatan dan perikanan serta pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Utamanya dalam mendukung program pencapaian swasembada pangan nasional di daerah pada komoditi padi, jagung dan kedelai.

"Sesuai komitmen Gubernur kita (Awang Faroek Ishak) dalam pembangunan dan pengembangan pertanian dalam arti luas. Maka, diajang nasional ini kita tampilkan capaiannya," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kaltim yang juga Koordinator Tim Expo Kaltim, H Fuad Asaddin.

Secara garis besar pengembangan dan pembangunan pertanian dalam arti luas di Kaltim terus mengalami kemajuan. Apalagi, setelah ditetapkan sebagai transformasi ekonomi dan lokomotif ekonomi terbaru dari minyak dan gas bumi ke pertanian dalam arti luas.

Misalnya, program pembangunan di subsektor peternakan ditampilkan program Dua Juta Sapi Kaltim di tahun 2018. Termasuk beberapa plasma nutfah hewan ternak Kaltim seperti Ayam Nunukan dan Rusa Sambar serta  Kerbau Kaltim.

Subsektor perkebunan menampilkan capaian pembangunan dan pengembangan komoditi perkebunan khususnya kelapa sawit yang sudah melebihi target satu juta hektar dan segera dilanjutkan untuk program pembangunan satu juta hektar tahap kedua.

Selain itu, ditampilkan infromasi mengenai luas lahan perusahaan perkebunan sawit  sebanyak 397 perusahaan dengan luas ijin lokasi mencapai 3.269.137 hektar. Masing-masing memegang ijin usaha perkebunan sebanyak 199 perusahaan dan hak guna usaha 124 unit.

Realisasi inti (perusahaan perkebunan besar swasta maupun negara) seluas 767.746 hektar. Plasma - lahan perusahaan yang diberikan kepada masyarakat sekitar perusahaan - seluas 183.061 hektar dan sawit rakyat mencapai 109.186 hektar atau total 1.059.974,61 hektar.

Demikian halnya, kemajuan pengembangan dan pembangunan subsektor pertanian tanaman pangan dalam rangka dukungan upaya khusus melalui APBN perubahan 2015 untuk Berau jaringan irigasi tersier (JIT) 2.000 hektar dan optimalisasi lahan 2.100 hektar.

Kutai Timur untuk JIT sekitar 4.000 hektar dan optimalisasi lahan 2.000 hektar. Kutai Kartanegara untuk JIT mencapai 1.500 hektar dan opytimalisasi lahan seluas 3.450 hektar. Penajam Paser Utara (PPU) refocusing JIT 4.000 hektar dan optimalisasi lahan 3.500 hektar.

Kabupaten Paser untuk refocusing JIT 2.000 hektar dan optimalisasi lahan 2.000 hektar. Kabupaten Kutai Barat untuk fefocusing JIT sekitar 3.500 hektar dan optimalisasi lahan 1.500 hektar serta Samarinda 500 hektar untuk refocusing JIT.

Subsektor kelautan dan perikanan juga menampilkan berbagai kemajuan dan pengembangan kegiatan para nelayan Kaltim untuk berbagai komoditi subsektor ini seperti ikan dan rumput laut termasuk program pengembangan 500.000 keramba.

"Tujuan kita mengikuti berbagai even pameran ataupun expo yang digelar secara nasional adalah untuk menampilkan sekaligus menunjukkan kemajuan pengembangan dan pembangunan  sektor pertanian dalam arti luas di Kaltim yang telah dicanangkan Gubernur Awang Faroek Ishak bersama jajaran instansi teknis terkait," ungkap Fuad Asaddin.

Instansi yang ikut dalam ajang KTNA Expo Boyolali 2015 diantaranya Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan, Balitbangda, Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim serta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta BPTP Kaltim. (masdiansyah/sul/hmsprov)   

SUMBER : SEKRETARIAT PEMPROV KALTIM

Artikel Terkait