(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

PIR Swadaya Tahap 3 Targetkan 5.000 Hektar

19 Maret 2014 Admin Website Berita Kedinasan 4612
PIR Swadaya Tahap 3 Targetkan 5.000 Hektar

SAMARINDA. Setelah berhasil dalam pelaksanaan program dan kegiatan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Swadaya tahap I dan II, maka Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melanjutkan tahap III dengan luasan 5.000 hektar meliputi wilayah Kutai Timur dan Kutai Barat.

Menurut Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati, dalam  tahap III ini sama dengan program PIR Swadaya di Kaltim tahap I dan II dikembangkan empat komoditas tanaman perkebunan. Yakni, kelapa sawit, karet serta kelapa dalam dan kakao.

"Pembangunan PIR Swadaya tahap II hingga tahun 2013 untuk empat komiditas telah mencapai luasan 11.970 hektar dengan melibatkan 8.215 kepala keluarga petani pekebun," kata Hj Etnawati pada Pertemuan Teknis PIR Swadaya, Koordinasi Penyiapan dan Pemanfaatan Lahan, Perluasan Areal serta Penyusunan Program Penyuluhan di Samarinda, Selasa (18/3).

Disebutkan, pengembangan kelapa sawit melalui PIR Swadaya sampai 2013 telah mencapai 8.290 hektar dan kelapa dalam seluas 85 hektar, Kakao mencapai 790 hektar dan Karet sekitar 2.805 hektar.

"Saya berharap agar petani pekebun mampu mengembangkan tanamannya dan tetap mempertahankan lahan kebunnya serta tidak mudah menjual untuk kepentingan lain. Termasuk jangan menjarah lahan lain seperti lahan pertanian tanaman pangan," harap Etnawati.

Dijelaskan, kegiatan PIR Swadaya ini sejalan dengan program pembangunan pro rakyat yang ditetapkan Gubernur Awang Faroek Ishak sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui peluang usaha di subsektor perkebunan.

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Bambang Fajrul Fallah mengemukakan pertemuan PIR Swadaya untuk menyamakan persepsi terhadap upaya pengembangan perluasan  areal khususnya komoditi kelapa sawit, kelapa dalam dan karet.

"Selama ini masih ada indikasi masing-masing bergeraknya. Sehingga, daerah-daerah pengembangan dan potensial perluasan areal perkebunan harus sinergis. Kendala kita banyak areal beralih fungsi juga kurangnya tenaga penyuluh di tingkat lapang," ujar Bambang F Fallah.

Pertemuan teknis PIR Swadaya  dilaksanakan selama dua hari sejak 17-18 Maret diikti 64 peserta terdiri dari petugas kabupaten yang menangani PIR Swadaya, kepala cabang dinas kecamatan serta petugas lapang PIR Swadaya.

SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN

Artikel Terkait