Petani Garut Adopsi Budidaya Aren Genjah Kaltim
SAMARINDA. Jajaran Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Timur Jumat (30/8) pekan lalu, serta mengunjungi Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur.
Rombongan yang dipimpin oleh Bapak Y. Sofyan berjumlah 17 orang, terdiri atas petugas dari Disbun Garut dan petani aren.
Adapun tujuan kunjungan kali ini adalah untuk mempelajari budidaya aren genjah di Kutai Timur dan rencananya akan dikembangkan di Garut.
Rombongan disambut langsung oleh Kepala Disbun Kaltim yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan, Ir Bambang F. Fallah.
Bambang menyampaikan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemkab Kutim melalui Disbun telah melakukan upaya penyediaan benih aren bermutu guna mendukung pengembangan budidaya tanaman aren, oleh karena itu varietas aren yang dikembangkan di desa Kandolo, Kutim sebagai dikukuhkan sebagai varietas unggul nasional.
Pengukuhan sendiri melalui proses yang panjang, diantaranya penelitian, pengamatan, pengusulan hingga sidang pelepasan varietas tanaman sebanyak 2 tahap oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 3879/ KPTS/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011 yang lalu. Adapun tim peneliti terdiri dari Elsje T. Tenda, Hengky Novarianto, Ismail T dari Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lainnya (Balitka), Manado.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi, Sukardi, SP, M.Si menuturkan belakangan ini berbagai daerah di Indonesia menjajaki varietas aren genjah semakin meningkat. Termasuk petani aren dari Garut yang saat ini mengunjungi Kaltim dengan tujuan yang sama.
Menurutnya, saat ini pembudidayaan aren genjah berskala besar sangat diperlukan, selain untuk memenuhi permintaan, juga untuk meraih hasil maksimal dari siklus hidup tanaman yang saat ini sudah berproduksi. Bila terlambat, dikhawatirkan tanaman induk sudah tidak produktif, bahkan mati.Hal tersebut dapat mengancam proses pembudidayaannya.
Aren genjah
Kutim memiliki tipe tumbuh tegak, habitus tunggal, berkelompok, lingkungan
tumbuh adalah pada lahan kering iklim basah dan air tanah dangkal. Tinggi
tanaman berkisar 0,75 - 1,60 meter. Bentuk tanaman tunggal dan mulai
berproduksi ketika berumur 5 tahun.Sedangkan produksihasil nira/mayang per
harinya rata - rarta berkisar 12,14 liter dan sampai saat ini belum ditemuka
adanya gangguan hama dan penyakit pada populasi varietas ini.
Ditambahkan, komoditas aren di Kabupaten Garut sendiri telah memasuki tahap
pengolahan lebih maju, diantaranya pembuatan gula semut dan pemasarannya telah
menjangkau luar negeri. "Hal ini bisa menjadi ajang tukar informasi antara
petani Garut dan petani Kaltim, sehingga pengetahuan dan kesejahteraan petani
aren di Kaltim turut meningkat", Sukardi sumringah (rey)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI