(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Awas, Bibit Palsu Merugikan Petani

20 Agustus 2008 Admin Website Artikel 2455
PUSTEKINFO Kelapa sawit di Bengalon tersebut nantinya akan pusat penelitian sekaligus sebagai tempat sarana pelatihan dan pendidikan buat masyarakat petani dan calon petani kelapa sawit di Kutim dan sekitarnya. Pemkab Kutim akan mendukung dengan segala kemampuan diawali dengan menyediakan lahan seluas 2.273 hektare yang diperlukan untuk areal pembangunan Pustekinfo dimaksud.

#img1# Bupati Kutim Awang Faroek Ishak (AFI) mengharapkan agar seluruh instansi terkait mendukung rencana tersebut. Terlebih lagi kepada masyarakat setempat yang ada di kisaran lokasi pembangunan Pustekinfo untuk senantiasa berpartisipasi aktif. Karena manfaat dari keberadaan Pustek Info sangat besar. Selain akan menjadi sumber pengetahuan bagi petani pekebun kelapa sawit, di situ juga akan dibangun sarana pelatihan, training untuk tempat belajar bagaimana bercocok tanam kelapa sawit yang benar.

"PPKS diharapkan dapat menyampaikan semua informasi dan teknologi terkini tentang perkelapasawitan yang dihasilkan PPKS untuk diaplikasikan di lapangan oleh masyarakat," kata Faroek.

Sedangkan manajemen PPKS Sjafrul Latif beberapa waktu lalu menyatakan bahwa di Putekinfo nantinya dilakukan uji adaptasi (kesesuaian) semua varietas atau bibit unggul kelapa sawit yang dihasilkan oleh PPKS dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Pihaknya kelak akan mengetaui varietas-varietas mana saja yang paling cocok ditanam di Kutim dan Kalimantan umumnya. Selain itu juga diuji berbagai klon kelapa sawit yang dihasilkan melalui teknik kultur jaringan (tissue culture technique). Tanaman asal klon biasanya berproduksi lebih tinggi 20-30 persen dari tanaman yang berasal dari benih (biji).

"Hanya saja bibitnya mahal, 10 kali lebih mahal dari biji. Karena klon diproduksi dari tanaman terpilih yang telah diketahui berproduksi tinggi. Sistem produksinya tidak dengan cara biasa. Ada tambahan bioteknologi di situ," ujar Sjafrul Latif.

Cara untuk mengetahui benih sawit yang dijual palsu atau tidak, menurutnya cukup mudah. Lantas yang harus diingat bahwa PPKS tidak menjual benih atau sering juga disebut kecambah, dalam hitungan kantong. Berikut PPKS tidak mengeluarkan sertifikat. Kemudian harus perhatikan kantong plastik yang digunakan dan terakhir hubungi PPKS pada nomor telepon 061-7862477 Fax 061-7862488 atau hubungi Dinas Perkebunan terdekat untuk konfirmasi. PPKS terbuka untuk siapa saja.

"Kepada petani atau calon petani kelapa sawit, pastikan dulu bahwa anda mengerti hal-hal mendasar sebelum memulai usaha berkebun. Tanyakan informasi yang anda butuhkan ke Dinas Perkebunan setempat atau langsng ke PPKS. Bibit sawit unggul hanya dihasilkan produsen resmi yang telah terdaftar di departemen pertanian. Yang tentunya, sudah diteliti puluhan tahun untuk mendapatkan pohon induk terpilih yang siap dikembangkan," jelasnya.

Dari hasil penelitian menurut Sjafrul Latif, pihak manajemen PPKS, benih unggul sudah pasti produktifitasnya tinggi, dan dapat menghasilkan 30-35 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. Paling rendah 2 ton/ha/bulan. Yang palsu hanya menghasilkan 10-15 ton TBS/ha/th. Banyak kerugiannya. Saat ini harga TBS mencapai Rp 1.800-1.900 per kg. Jadi kerugian yang ditimbulkaan sangat besar kalau sampai petani membeli bibit palsu.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 20 AGUSTUS 2008

Artikel Terkait