
SAMARINDA. Subsektor perkebunan bagian dari program
prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas memiliki peran
strategis dalam mendorong percepatan transformasi ekonomi Kaltim.
Hal
ini ditegaskan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Dr Hj
Meiliana pada peringatan Hari Perkebunan ke-59 di Kebun Induk Lada dan
Kelapa UPTD Teknologi Terapan Perkebunan Desa Batuah Loa Janan KM.42
Kutai Kartanegara, Sabtu (10/12) kemarin.
Menurut dia, subsektor perkebunan sesuai
visi Kaltim 2030 merupakan penyedia bahan baku mendukung industri hilir
dalam meningkatkan daya saing daerah. "Utamanya berfungsi untuk
mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengembangan energi terbarukan
serta pengembangan wilayah dengan membuka daerah terpencil," katanya.
Selain itu, sesuai RTRW provinsi
disebutkan, areal untuk kegiatan perkebunan 3,26 juta hektar setara 25
persen luas daratan Benua Etam.
Bahkan lanjutnya, subsektor ini
memberikan sumbangan terhadap struktur perekonomian sekitar 3,18 persen
atau 50,89 persen pada sektor pertanian. "Perkebunan mampu berproduksi
11,7 juta ton tandan buah segar sangat berpotensi sumber bahan baku
industri berbasis oleochemichal. Perkebunan menjadi unggulan Kaltim sebagai kegiatan yang memiliki nilai tambah mewujudkan transformasi ekonomi," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas
Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengemukakan pihaknya terus mendorong
pengembangan komoditas non sawit selain mengejar pencapaian
target-target subsektor.
"Masih ada target yang belum dicapai karenanya
harus kerja keras. Seperti luasan lahan maupun pengembangan komoditas
unggulan subsektor. Kondisi ini memacu Disbun agar lebih kreatif dan inovatif mengembangkan komoditas non sawit," ujar Ujang Rachmad.
Peringatan dirangkai dengan bhakti
sosial, donor darah serta pemberian penghargaan kepada petani
berprestasi dan mitra usaha serta penanaman Lada Malonan 1 secara
simbolis sebanyak 590 bibit.(yans/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT