Penurunan Ekspor pada Komoditas Unggulan
JAKARTA. Penurunan ekspor sebagai dampak perlambatan permintaan global patut diwaspadai. Pasalnya penurunan tersebut terjadi pada sejumlah komoditas unggulan Indonesia.
Beberapa produk unggulan yang ekspornya menunjukkan tren menurun pada akhir tahun 2011 adalah karet, kelapa sawit, kopi, mebel, serta kakao. Untuk komoditas karet, misalnya, penurunan ekspor pada November tercatat sebesar 9,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010. Ekspor karet selama November tercatat 956,5 juta dollar AS, lebih rendah dibandingkan Oktober, sebesar 1,29 miliar dollar AS.
Hal serupa juga terjadi pada komoditas kelapa sawit. Tren penurunan mulai terasa sejak September 2011. Saat itu posisi ekspor tercatat 1,4 juta ton atau turun 11,8 persen dibandingkan posisi Agustus.
Untuk komoditas kopi, ekspor mulai turun sejak September. International Coffee Organization (ICO) mencatat, ekspor kopi Indonesia pada September 2011 hanya sebanyak 13.500 ton. Angka ini turun 35,71 persen dari Agustus 2011, 21.000 ton.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, penurunan ekspor secara keseluruhan terjadi pada September 2011. Pada November ekspor tercatat 186,11 miliar dollar AS atau turun 0,2 persen. Penurunan terjadi pada ekspor nonmigas sebesar 1,13 persen. Berdasarkan kode harmony system, penurunan terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar 353,8 juta dollar AS serta minyak hewan/nabati sebesar 872,3 juta dollar AS.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan mengatakan, peningkatan nilai tambah di dalam negeri menjadi
solusi untuk mengantisipasi perlambatan ekspor tersebut. "Dengan
hilirisasi maka nilainya bertambah. Tak hanya itu, dengan hilirisasi
pasar dalam negeri juga ikut menikmati hasil olahan komoditas unggulan
Indonesia," kata Gita, Selasa (3/1/2012) di Jakarta.
DIKUTIP DARI KOMPAS, SELASA, 3 JANUARI 2012