Penerus Petani Lada Diharap Tetap Eksis
SAMARINDA. Pengembangan produksi tanaman lada di
Kaltim masih jadi perhatian serius pemerintah. Seperti
diketahui, lada pernah menjadi salah satu komoditas ekspor besar Kaltim
di era tahun 80 – 90 an. Lada rakyat kembali diintensifkan. Dorongan juga
datang dari kondisi pasar, karena harga yang naik signifikan.
Kepala Dinas Perkebunan, Hj. Etnawati mengungkapkan harapannya kepada
para petani lada untuk memiliki generasi penerus yang tetap eksis mengembangkan
tanaman lada. Karena, saat ini belum banyak warga Kaltim yang mau fokus
mengelola tanaman lada ini khawatir harganya akan jatuh.
"Mereka takut
harganya jatuh. Jadi banyak yang menggarap lada sambil menjalankan usaha lain
sehingga tidak fokus pada pengembangan lada. Anak-anak petani juga banyak yang
sekolah tinggi dan pintar, akhirnya memilih jadi pegawai tidak mau meneruskan usaha
orang tuanya," ungkap Etnawati saat didampingi Kepala Bidang Produksi, H. Sukardi, di Samarinda, Rabu (20/1) kemarin.
Diakui Etnawati, penananam
lada memang memerlukan perhatian khusus dan lebih dari tanaman lainnya. Namun jika
petani telaten dan serius membudidayakan lada ini akan membuahkan hasil yang
maksimal. Kaltim telah resmi memiliki jenis lada baru dengan nama Malonan 1,
yang merupakan salah satu varietas unggul nasional. Ketetapan ini sudah diuji
pada pertengahan April 2015 lalu.
"Keunggulan lada
Malonan 1 ini dapat berbuah sepanjang tahun, dengan potensi produksi genetis
2,17 ton per ha dalam setahun," tuturnya.
Untuk diketahui,
Dinas Perkebunan akan mengadakan pertemuan dengan petani lada di km 38 Loa
Janan hari ini untuk sosialisasi budidaya lada. Kegiatan intensifikasi,
memberikan bantuan berupa pupuk organik, gunting pangkas dan insektisida yang tujuannya
meningkatkan produksi lada agar semakin baik dan meningkat. (cht)
SUMBER : DISKOMINFO PROV. KALTIM