Pemprov Kaltim-PLN Kerjasama Bangun Listrik dari Limbah Cair Kelapa Sawit
POME diharapkan mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk bahan bakar pembangkit listrik alternatif, selain bahan bakar fosil. Potensi POME diantaranya berada di Berau, Kutai Timur, dan Kutai Barat. "Sekarang sedang persiapan draf MoU dengan PLN. Diharapkan bulan depan bisa terealisir. Apalagi sebelumnya sudah ada pembicaraan lebih lanjut," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kaltim, Amrullah, Senin (28/4).
Selain MoU antara Gubernur Kaltim dengan PLN, diharap juga diikuti MoU antara Bupati/Walikota dengan perusahaan sawit di wilayah masing-masing. Khususnya berkaitan keterlibatan pemenuhan bahan baku dan pemenuhan masalah sosial lainnya.
Menurutnya, rencana pembangunan pembangkit listrik berbahan baku POME tersebut merupakan bagian program kerja Distamben dalam rangka membangun energi terbarukan.
"Hingga 2018 target pembangunan hingga 30 megawatt," ujarnya.
Target tersebut jika terealisasi semua diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat pedesaan. Kapasitas 30 megawatt dianggap cukup besar untuk daerah pedesaan.
SUMBER : VIVA BORNEO, SELASA, 29 APRIL 2014