Eropa Lirik Lada Loa Janan
TENGGARONG. Beberapa waktu lalu, Bupati Kukar Rita Widyasari mengunjungi negeri Belanda. Kunjungan Bupati ke negeri kincir angin itu membahas salah satunya rencana pemasaran produk lada dari Loa Janan ke Belanda. Menurutnya, hasil perkebunan lada ini memiliki prospek yang baik kedepan.
Karena lada Indonesia kerap diminati negara-negara Eropa, termasuk lada dari Loa Janan. Soal ancaman alih fungsi lahan, Rita bakal membahasnya lebih lanjut dengan Dinas Pertambangan. "Nanti kami duduk bersama dengan Dinas Pertambangan," ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Loa Janan, Kabupaten Kukar sangat berpotensi untuk pengembangan kebun lada. Bahkan, lada Loa Janan ini telah diliriknya buyers (pembeli) asal Belanda karena kualitasnya yang lebih baik dibandingkan daerah lain.
"Potensi tanaman lada bisa dijumpai di kawasan Loa Janan," kata Panjang, Kasi Pembinaan Usaha dan Bimbingan Perizinan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kukar, beberapa hari lalu. Dikemukakan, potensi lada di Loa Janan ini akan dipertahankan agar aman di masa mendatang.
"Luas lahan potensial perkebunan lada di Loa Janan mencapai 8.000 hektare pada tahun 2011, dengan produksi 5.285 ton. Sedangkan produktivitas lada mencapai rata-rata 1.500kg/ha. Bahkan, Bupati sempat ke Belanda dalam rangka membahas soal pemasaran lada disana," ujarnya.
Selain Loa Janan, kawasan lain di Kukar yang potensial menghasilkan tanaman lada, yakni Muara Jawa, Kota Bangun dan Muara Badak.
Selama ini, Muntok White Peppers dari Bangka Belitung termasuk produk komoditi ekspor andalan untuk lada. Namun, belakangan produksi lada di Bangka Belitung mengalami penurunan sejak timah masuk daerah tersebut. Sehingga Bangka pun memesan lada dari Kaltim untuk mencukupi permintaan dari luar, termasuk dari wilayah Kukar.
Sebelumnya, Chief Executive Officer Managing Director United Indonesian Spices (Unispices), Nanto Prasetyo mengatakan, selama ini negara Eropa, termasuk Belanda sangat tergantung rempah-rempah dari Indonesia, terutama jenis lada putih. Lada putih dari Indonesia memiliki kualitas terbaik dibandingkan negara lain. "Kalau lada putih terkenal dari Bangka, sedangkan lada hitam dari Lampung", kata Nanto yang pernah datang ke Kantor Bupati Kukar beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2005, dia menemukan produk lada yang kualitasnya nomor satu, yakni di Kaltim. "Saya ingin mempromosikan lada putih dari Kaltim ini dengan nama Kalimantan White Peppers, termasuk lada dari Loa Janan," ujarnya. Selama ini, kata dia, lada putih asal Indonesia menjadi komoditi ekspor nomor satu di negara Eropa.
Sementara itu, Bupati Rita
Widyasari memiliki harapan untuk mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan.
Karena hal ini masuk dalam salah satu program Gerbang Raja, yakni melakukan
pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
SUMBER : HUMAS KAB. KUTAI KARTANEGARA