SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak,
mendapat kehormatan menjadi keynote speech pada Asia Pasific Ministerial
Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development 2012
(APMC-SIID) yang diselenggarakan pada 28-30 Agustus 2012 di Balai
Sidang Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan.
Forum tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Indonesia International
Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE 2012) yang akan dihadiri
pemerintah, investor, bankir, dan pelaku industri infrastruktur dari
negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
"Gubernur akan berbicara tentang energi-gas, solusi energi terbarukan
dan bersih pada lingkup koridor ekonomi Kalimantan, termasuk semua
potensi investasi yang terbuka di Kalimantan Timur," kata Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Dr H Rusmadi, ketika
ditemui diruangan kerjanya, Senin (27/8).
Rusmadi menjelaskan Gubernur mendapat kehormatan selama dua hari
berturut-turut sebagai keynote speech, yaitu pada Rabu, 29 Agustus,
berbicara tentang pembangunan sektor ekonomi yang berbasis energi, baik
itu yang fosil (migas dan batu bara) termasuk juga sumber energi yang
terbarukan. Sedangkan pada Kamis, 30 Agustus, Gubernur akan berbicara
tentang pembangunan infrastruktur.
"Sesuai dengan arahan gubernur dan strategi transformasi ekonomi di
Kaltim, kita berupaya memanfaatkan potensi sumber daya baik yang dapat
diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui melalui konsep pengembangan
pusat-pusat kawasan industri, pendekatan manufaktur dan pendekatan
klaster industri," jelas Rusmadi.
Disamping itu, menurut dia, program besar yang sudah dilakukan Pemprov
dan masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) adalah pembangunan Kawasan Industri Maloy, termasuk
juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lubuk Tutung dan Trans Kalimantan
Economic Zone (TKEZ).
"Gubernur akan memaparkan keseluruhan konsep Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) di sekitar wilayah Maloy tersebut yang dipadukan dalam Maloy Trans
Kalimantan Economic Zone (MTKEZ). Jadi MTKEZ merupakan perpaduan KEK
dengan basis kelapa sawit, batubara dan manufaktur," katanya.
Rusmadi berharap seiring dengan pemaparan Gubernur dihadapan forum
APMC-SIID 2012, akan ada tindak lanjut dari pemerintah pusat terkait
dengan penetapan KEK di Maloy dan sekitarnya.(her/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM