
SAMARINDA. Produksi minyak mentah kelapa sawit atau
crude palm oil (CPO) di Kaltim yang cukup tinggi tentu mampu
menghasilkan palm oil mill effluent (POME) yang besar pula. Ternyata,
POME atau limbah cair sawit yang merupakan hasil buangan CPO memiliki
lignoselulosa (padatan terlarut) yang bisa dikonversi menjadi biogas
(energi).
Terkait potensi besar POME itu, Gubernur
Kaltim Dr H Isran Noor berharap pengusaha kelapa sawit mampu
mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai energi alternatif.
Khususnya, energi alternatif untuk
pembangkit tenaga listrik berbahan baku biogas guna memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat terutama warga sekitar perusahaan sawit. "Gapki
(Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) bisa membangun pembangkit
listrik energi biogas dari limbah sawit," katanya saat bertemu jajaran
Kadin di Ruang Rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (7/2).
Gapki lanjutnya, memiliki peran penting
dalam memacu kinerja anggotanya yang sudah membangun pabrik kelapa sawit
(PKS) di areal perkebunan mereka. Menurut gubernur, produksi dan
industri CPO pasti menyisakan POME yang selayaknya dibuang namun limbah
cair itu ternyata masih memiliki nilai ekonomi tinggi jika diolah
kembali.
Pemanfaatan POME untuk biogas pembangkit
energi ungkap Isran, tentu sangat positif nilainya untuk memenuhi
kebutuhan dasar listrik masyarakat sekitar perusahaan. "Saya yakin Gapki
punya komitmen yang sama untuk menyejahterakan rakyat," ungkapnya.
Pabrik kelapa sawit di Kaltim sudah terdapat 81 pabrik dengan produksi
CPO mencapai 1,2 juta ton dan direncanakan segera dibangun 13 pabrik
lagi. (yans/sul/humasprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT