JAKARTA. Penjualan benih sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Medan kuartal II 2012 mencapai 11,3 juta benih atau meningkat 19%
dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan penjualan benih sawit ini
karena banyak petani yang melakukan penanaman kembali.
Manager
Pemasaran PPKS Medan Oloan Lubis mengatakan, permintaan benih sawit
cukup tinggi dari Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, permintaan besar
juga dari Papua. Menurut Oloan, permintaan besar dari Papua karena
adanya pembukaan lahan perkebunan baru.
Perincian penjualan benih
sawit kuartal II tersebut adalah, April sebanyak 4,67 juta benih, Mei
sebanyak 3,7 juta benih dan Juni 2,9 juta. "Kenaikan permintaan ini
kebanyakan dari petani sawit rakyat," kata Oloan tanpa merinci.
Kendati
permintaan tinggi, PPKS Medan tidak memasang target tinggi pada kuartal
III mendatang. Oloan beralasan, banyak petani yang mulai mengurangi
penanaman pohon kelapa sawit pada periode tersebut.
Oloan
memperkirakan, petanin cenderung menunda penanaman benih karena
bertepatan dengan Ramadhan. Sehingga akan terjadi pergeseran penanaman
pada periode selanjutnya. "Untuk itulah kami memproyeksikan penjualannya
stabil dan tidak ada lonjakan," kata Oloan.
Selain itu,
moratorium pembukaan lahan perkebunan sawit juga mempengaruhi
peningkatan benih sawit. Sekedar mengingatkan, moratorium pembukaan
lahan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan
Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut yang
ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kamis,
19 Mei 2011.
DIKUTIP DARI KONTAN, MINGGU, 15 JULI 2012