(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Krisis Karet Alam Picu Harga Naik

30 Desember 2009 Admin Website Artikel 6764
Demikian disampaikan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir dalam evaluasi dan proyeksi karet alam Indonesia di Jakarta, Selasa (29/12/2009).

#img1# Saat ini, harga karet alam pasar internasional tercatat 2,8 dollar AS per kilogram dan selama setahun terakhir terus terjadi tren menguat. Petani yang menguasai 85,1 persen dari 3,4 juta hektar perkebunan karet Indonesia telah menikmati harga yang baik.

Harga karet rakyat mencapai Rp 25.000 per kilogram untuk kadar kering 100 persen dan Rp 10.000 per kilogram dengan kadar kering 50 persen.

Indonesia juga akan memperoleh devisa hingga 5 miliar dollar AS tahun 2010 saat pasokan dunia ketat. Produksi karet alam Thailand, Malaysia, Vietnam, dan kawasan Utara Khatulistiwa Indonesia turun karena musim gugur daun akibat cuaca panas.

Produksi karet alam diperkirakan turun dari 8 juta ton menjadi 6,5 juta ton tahun 2010.

"Indonesia beruntung karena perkebunan karet ada di wilayah Utara dan Selatan Khatulistiwa (yang tidak gugur daun karena masih banyak hujan). Petani akan menikmati harga yang tinggi sehingga mereka bisa merawat kebun," ujar Asril.

Peremajaan tanaman seluas 169.000 hektar di Thailand, Indonesia, dan Malaysia bakal memperketat pasokan global. Kegiatan tersebut bakal membuat produksi turun 215.000 ton per tahun periode 2009-2014.

Petani karet di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Karso Suwito mengatakan, harga karet di petani kini Rp 10.000 per kilogram. Demikian juga di Aceh Timur, Aceh. Harga karet berkisar Rp 8.000-Rp 10.000 per kilogram.

Ramlah, salah satu petani, meminta pemerintah memerhatikan infrastruktur dan memberantas pungutan liar. "Pedagang membebankan biaya-biaya ini dengan menekan harga karet petani," ujarnya.

DIKUTIP DARI KOMPAS, SELASA, 29 DESEMBER 2009

Artikel Terkait