Kemitraan Sawit Sangat Positif
08 September 2014
Admin Website
Berita Daerah
5552
SANGATTA. Iklim investasi sektor perkebunan
kelapa sawit memberikan dampak sangat positif terhadap perkembangan
koperasi di Kutai Timur (Kutim). Hal tersebut berkat adanya kegiatan
pembangunan kebun plasma yang dikelola secara kemitraan antara
masyarakat dengan perusahaan.
"Dari program kemitraan kebun kelapa sawit di Kutim setidaknya dapat menumbuhkan kurang lebih sekitar 124 unit koperasi yang tersebar di 18 kecamatan," kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Akhmadi Baharuddin, belum lama ini.
Ratusan koperasi tersebut dapat eksis dan berkembang berkat telah menjalin kerja sama melalui program kemitraan dengan sekitar 106 perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah Kutim. Dijelaskan lebih jauh oleh Akhmadi, ratusan unit koperasi dimaksud saat ini mengelola target kebun kemitraan seluas kurang lebih 81.543 hektare. Dengan realisasi 37.214 hektare lahan dengan status tanaman belum menghasilkan (TBM) dan 10.306 berstatus lahan dengan tanaman menghasilkan (TM).
"Total realisasi luas kebun yang dikelola melalui program kemitraan melibatkan koperasi mencapai 47.969 hektare. Cakupan luas kebun kemitraan tersebut, merupakan jumlah 20 persen lahan yang dialokasikan pihak perusahaan untuk pengembangan kebun plasma bagi masyarakat. Koperasi yang mencapai ratusan tentunya terus mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya, apalagi kebun sawit yang akan dikembangkan luasnya terus bertambah," sebut Akhmadi.
Dengan kenyataan tersebut, secara langsung atau tidak tentunya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kutim. Dia mengakui memang hingga saat ini pada perjalanannya masih menemui beberapa masalah. Tetapi dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat semua masalah yang ada dapat diatasi dengan baik tanpa menimbulkan hal negatif.
Akhmadi berharap perkembangan jumlah koperasi ini dapat menjadikan Kutim sebagai kabupaten koperasi di masa datang, tentunya di bawah binaan Dinas Koperasi dan UKM. Agar koperasi yang ada dapat terus eksis, Akhmadi menyarankan agar seluruh anggota koperasi dapat konsisten melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT). Sehingga dapat dilakukan evaluasi sekaligus melihat progress kemajuan koperasi yang dijalankan selama ini. Berikut, melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait upaya peningkatan mutu serta kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi. (kmf4/san/k9)
SUMBER : KALTIM POST, JUMAT, 5 SEPTEMBER 2014