Kementan: Posisi Petani Kurang Baik
JAKARTA. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Zaenal Bachruddin, mengatakan posisi petani kurang baik. Ini ditandai dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sektor pertanian mencapai 42 persen, tapi di sisi lain sumbangan sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya 15 persen.
"Posisi petani kurang baik. Dengan kata lain, petani-petani kita dari sekian personal kepemilikan hanya 0,55 hektar," ucap Zaenal dalam seminar "Global Economic Outlook-Implications on Indonesia" di Jakarta, Kamis (17/11/2011 ).
Menurut dia, hal ini kontras dengan kondisi Tanah Air yang kaya dengan plasma nutfah dan sumber daya alamnya baik di bidang pertanian maupun kelautan.
Saat ini, terang dia, komoditi Indonesia sebenarnya menempati 5 hingga 10 besar dunia dalam hal jumlah produksi. "Indonesia merupakan produsen coklat yang ke-2 (di dunia)" ucap dia.
Namun, ekspor komoditi pertanian ini masih didominasi oleh bahan mentah. Terhadap hal ini ia berharap adanya inovasi teknologi nilai tambah. "Perlu adanya konsep tentang inovasi teknologi. Perlu ada kerjasama dengan negara maju," sebutnya.
Selain itu, ia pun berharap agar penambahan nilai bisa terjadi di tingkat petani. Dalam hal ini, ia mencontohkan, petani di Trenggalek, Jawa Timur, yang tadinya hanya menghasilkan singkong mentah kini bisa memproduksi singkong bentuk potong.
Dengan begitu ada penambahan nilai pada produk pertanian Indonesia. Dan, Zaenal pun berharap adanya pertumbuhan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB menjadi minimal 30 persen pada tahun 2014 .
DIKUTIP DARI KOMPAS, KAMIS, 17 NOPEMBER 2011