68 Pabrik Minyak Sawit di Kaltim Telah Beroperasi
SAMARINDA. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Hj. Etnawati
menyebutkan Kaltim pertengahan tahun 2016 ini telah memiliki 68 pabrik
pengolahan minyak sawit. Pabrik-pabrik itu telah beroperasi dengan kapasitas
secara keseluruhan 3.625 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
"Sejumlah pabrik 68 unit itu tersebar di seluruh
kabupaten di Kaltim, utamanya terdapat di sentra perkebunan kepala sawit,"
kata Etnawati di Samarinda, Senin (18/07) tadi.
Ia menyebutkan terdapat 18 pabrik di Kabupaten Paser dan enam
pabrik di Penajam Paser Utara. Kutai Timur ada 22 pabrik, Kutai Kartanegara 12
pabrik, Kutai Barat tiga pabrik dan Berau sebanyak tujuh pabrik.
Sedangkan rencana penambahan 20 pabrik dimaksud dengan
kapasitas produksi 885 ton tandan buah segar (TBS) setiap jam. Pembangunan
pabrik itu tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, PPU dan
Berau.
Etnawati mengatakan dari segi ekonomis dan luasan lahan
produktif maka perkebunan kelapa sawit sudah layak mempunyai pabrik. Sesuai
aturan setiap perkebunan yang memiliki lahan produktif minimal delapan ribu
hektare sudah harus membangun pabrik.
"Saat ini masih banyak perkebunan sawit yang belum
memiliki pabrik sendiri dan lebih memilih mengirim hasil panennya ke perusahaan
lain yang sudah memiliki pabrik, sehingga mempengaruhi biaya produksi menjadi
lebih tinggi," kata Etnawati.
Saat ini, lanjutnya, di Kaltim terdapat 292 perusahaan sawit
memegang 198 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dengan luasan mencapai 2,50 juta
hektare. Sedangkan pemegang ijin Hak Guna Usaha (HGU) sebanyak 124 perusahaan
dengan luas lahan 1,05 juta hektare.
"Sementara perkebunan swadaya masyarakat dan plasma
yang sudah terbangun mencapai 191.889 ha. Perkebunan itu dikelola secara
mandiri di lahan milik warga serta kebun kemitraan masyarakat dengan perusahaan
besar swasta (PBS) maupun negara (PBN)," kata Etnawati.
Karenanya, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari
subsektor perkebunan, maka Disbun Kaltim menggalakkan kegiatan kemandirian
warga serta sistem plasma melalui kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit,
katanya.
"Pengembangan kebun plasma diharapkan terjadi
percepatan kesejahteraan rakyat. Selain itu kita berharap agar pabrik sawit
sudah siap beroperasi tahun depan yang jumlahnya sebanyak 88 pabrik," kata
Etnawati. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG USAHA