SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak memberi jaminan dan
keyakinan bagi pelaku usaha atau investor bahwa Kalimantan Timur
merupakan tempat paling aman dan tepat untuk berinvestasi.
"Saya yakinkan bahwa Kaltim merupakan salah satu daerah yang paling baik
untuk berinvestasi," kata Awang Faroek usai peresmian pabrik ammonium
nitrate milik Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Kota Bontang, Jumat
(15/6).
Sejauh ini menurut dia, Kaltim merupakan daerah cukup kondusif. Kaltim
juga memberikan jaminan kepastian hukum khususnya mengenai status lahan
yang akan digunakan para investor.
Selain itu, pemprov telah membentuk instansi teknis yang secara khusus
menangani perijinan secara terpadu yang melingkupi seluruh SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah) yang berkaitan dengan perijinan investasi,
melalui Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim. Badan
ini pun telah terkoneksi dengan seluruh wilayah kabupaten dan kota
diKaltim. Sehingga, pelayanan perijinan bagi pihak yang ingin
berinvestasi diberikan semudah mungin dengan waktu yang cepat dan
transparan.
Dengan kemudahan perijinan yang disiapkan, Penanaman Modal Asing (PMA)
di Kaltim berada pada posisi 5 besar dari 33 provinsi di Indonesia.
Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Kaltim berada di posisi 3
besar secara nasional. bahkan Kaltim menjadi bagian 10 regional
champion investasi di Indonesia.
Tahun lalu dari target investasi yang hanya Rp32 triliun melampaui
mencapai Rp38 triliun dan tahun ini, ditargetkan lebih dari Rp42
triliun. Sebab, hanya untuk pabrik Pupuk Kaltim V saja sudah mencapai
Rp7 triliun.
"Termasuk investasi untuk batu bara, pengembangan sektor minyak dan gas
bumi pada dua blok. Selain, beberapa sumur besar yang berpotensi untuk
dikembangkan," jelas Awang.
Dalam pengembangan sektor migas di beberapa perusahaan besar seperti
Chevron dan Total Indonesie serta perusahaan lainnya. Termasuk untuk
investasi di sektor pertanian seperti pengembangan program food and rice
estate yang melibatkan BUMN dan swasta nasional.
Ditambahkan Awang, khusus untuk program Sejuta Hektare Sawit saat ini
sudah hampir mencapai angka tersebut. Tentunya, subsektor ini akan
terbuka peluang usaha yang besar bagi pengembangan produk hilirnya.
"Saya mengharapkan agar para bupati dan walikota untuk terbuka menerima
investasi di daerah. Terutama untuk tetap memelihara kondisi keamanan
dan kedamaian di daerah, sehingga dengan modal itu para investor akan
semakin tertarik untuk datang ke Kaltim," harap Awang.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengharapkan agar
kondisi yang sudah terjaga dengan baik ini agar tetap dipertahankan dan
keterlibatan masyarakat sangat di perlukan untuk memeliharanya.
"Saya yakin dengan pertumbuhan investasi yang besar di daerah akan
memberikan imbas yang sangat positif bagi peningkatkan kesejahteran
masyarakat termasuk Kaltim ini. Karenanya, kondisi yang sudah kondisif
dan terjaga ini hendaknya tetap terpeliharan. Semua menjadi
tanggungjawab kita bersama baik pemerintah, masyarakat dan swasta," ujar
Purnomo.
Ditambahkannya, sesuai dengan potensi yang sumber daya alam khususnya
dari sektor minyak dan gas bumi, maka Kaltim akan terus dikembangkan
termasuk dalam waktu dekat untuk kegiatan yang sama yang dilakukan
perusahaan batutara di Kutai Timur. (yans/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM