Kaltim Raih Predikat Stand Terbaik Pertama Nasional
SAMARINDA. Keterlibatan seluruh instansi terkait program pembangunan dan
pengembangan pertanian dalam arti luas pada KTNA Expo di Rembug
Paripurna Kelompok KTNA Nasional di Boyolali Jawa Tengah, 5-8 Nopember
menunjukkan kuatnya sinergitas instansi di sektor pertanian.
Tim expo Kaltim di ajang nasional itu menampilkan potensi dan kegiatan
pertanian dalam arti luas. Seperti, Dinas Peternakan menampilkan
kegiatan pencapaian 2 Juta Sapi Kaltim yang akan dicapai pada tahun 2018
termasuk kegiatan peternakan lainnya.
Dinas Perkebunan menampilkan prospek pembangunan dan pengembangan
komoditi kelapa sawit yang telah dicapai tahap pertama juga rencana
tahap kedua. Juga, pengembangan empat komoditi unggulan perkebunan
seperti lada, kakao, karet dan kelapa dalam.
Sedangkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan menampilkan capaian
pembangunan dan upaya khusus pengembangan tanaman padi, jagung dan
kedelai (Pajale). Dukungan pemerintah daerah bersama jajaran TNI
menyukseskan program pertanian tanaman pangan.
Dinas Kelautan dan Perikanan juga menampilkan potensi perikanan Kaltim
baik budidaya maupun perikanan tangkap yang dilakukan para petani dan
nelayan di perairan laut, sungai maupun rawa dan danau serta kegiatan
pasca panen.
Selain itu, terlibat pula Dinas Kehutanan serta Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kaltim, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Biro
Ekonomi dan Biro Pemerintahan Setdaprov Kaltim.
Bertindak selaku koordinator tim expo Kaltim yakni Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Kaltim (BKPP). Menurut Kepala BKPP Kaltim H Fuad
Asaddin, kegiatan dan pengembangan pertanian Kaltim memerlukan
sinergitas lintas sektor.
"Sektor pertanian dalam arti luas melibatkan seluruh pemangku
kepentingan dan instansi terkait dari tingkat pusat, provinsi bahkan
kabupaten dan kota. Kekompakan dan sinergitas stakeholders kita
membuktikan pencapaian percepatan swasembada pangan," kata Fuad Asaddin.
Target Kaltim sudah jelas dan dituangkan dalam rencana pembangunan
jangka menengah daerah (RPJMD) terkait kegiatan sektor pertanian. Yakni,
mewujudkan kemandirian pangan dengan memanfaatkan serta mengoptimalkan
potensi yang ada di daerah.
Walaupun diakui saat ini masih banyak kendala yang dihadapi namun
sinergitas lintas sektor diharapkan mampu meminimalisir kendala bahkan
mampu memecahkan permasalahan yang dialami daerah dalam pembangunan dan
pengembangan sektor pertanian.
Misalnya, alih fungsi lahan yang semakin marak terjadi di berbagai
daerah terutama di sentra-sentra pertanian karena kegiatan pertambangan
dan pemukiman. Berakibat pada semakin berkurangnya lahan untuk kegiatan
pertanian.
Semangat dan tekad Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam
pembangunan pertanian dalam arti luas serta capaiannya di daerah
tergambar dalam pameran pembangunan KTNA Expo Boyolali Jawa Tengah.
"Prestasi atau predikat Stand Terbaik Pertama Nasional untuk kategori
pemerintah daerah di ajang KTNA Expo Boyolali membuktikan perlunya
membangun sektor pertanian yang sinergis, sehinga mampu menghasilkan
sesuatu yang terbaik untuk daerah," ujar Faud Asaddin.
Prestasi Kaltim sebagai stand terbaik mampu mengalahkan tuan rumah Jawa
Tengah yang berada diperingkat kedua disusul Kabupaten Nganjuk. Keluar
Harapan I Kabupaten Kutai Kartanegara, Harapan II dan III diraih Bangka
Tengah dan Bogor.
Prestasi Kaltim di ajang KTNA Expo Boyolali setelah sebelumnya mampu
berprestasi di ajang Pekan Nasional (Penas) Jawa Timur meraih predikat
pemenang kedua. Berikutnya kembali meraih predikat terbaik pertama di
even Agrinex Jakarta.(masdiansyah/hmsprov)
SUMBER :HUMAS PROV. KALTIM