(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Dollar AS Menguat, Harga Kakao Berjangka Melemah

15 November 2011 Admin Website Artikel 3710

NUSA DUA, KOMPAS.com — Menguatnya nilai tukar dollar AS dan adanya kekhawatiran krisis Eropa akan kembali terjadi berpengaruh terhadap pergerakan harga kakao.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember di ICE Futures New York mengalami penurunan 45 dollar dan ditutup pada posisi 2 .444 dollar AS per ton.

Harga kakao melemah dipengaruhi menguatnya dollar dan melemahnya harga minyak mentah. Menguatnya dollar terjadi akibat euro yang mengalami tekanan jual setelah imbal hasil obligasi Italia mengalami kenaikan.

Menguatnya dollar AS menyebabkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dollar menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya cenderung mengalami penurunan.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (15/11/2011), melaporkan, memasuki pekan ketiga November 2011, harga biji kakao kering di Palu, Sulawesi Tengah, masih stabil.

Harga kakao di tingkat pengumpul berada pada kisaran Rp 21.600 per kilogram. Saat ini di sejumlah sentra produksi sedang berlangsung panen raya kakao, termasuk di Kecamatan Palolo dan Kulawi di Kabupaten Sigi.

Ha sil panen petani di Kabupaten Sigi selama ini langsung dijual di Palu. Selama beberapa tahun terakhir ini, kakao merupakan penyumbang devisa tertinggi, yakni mencapai 75 persen dari total perolehan devisa ekspor.

Berdasarkan data dinas perkebunan, produksi kakao petani Sulteng saat ini mencapai lebih dari 137.000 ton dengan luas areal 224.113 hektar. Luas areal tersebut tersebar pada 10 kabupaten, yaitu Poso, Morowali, Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Banggai, Banggai Kepulauan, Parigi Moutong, Donggala, dan Sigi.

DIKUTIP DARI KOMPAS, SELASA, 15 NOPEMBER 2011

Artikel Terkait