JAKARTA--MICOM: Indonesia akan mengekspor hingga 2 juta ton
minyak kelapa sawit (crude palm oil atau CPO) ke Eropa Timur. Volume ini
hanya merupakan target dalam jangka pendek sehingga diperkirakan bisa
meningkat tajam di tahun-tahun ke depan.
"Perhitungan sementara jangka pendek, Indonesia bisa mengirim 1,5 - 2
juta ton CPO per tahun ke Eropa Timur," kata Wakil Menteri Pertanian
Bayu Krisnamurthi di sela-sela Seminar 'Masa Depan CPO, Mau Dibawa Ke
Mana?' di Jakarta, Kamis (24/3).
Produk CPO Indonesia, tambahnya, akan banyak digunakan untuk biofuel
dan kebutuhan minyak goreng di negara-negara di Eropa Timur tersebut.
Rencananya, Indonesia akan menggunakan pelabuhan Serbia-Montenegro
sebagai pemasukkan produk CPO atau turunannya ke Eropa Timur.
Meski ekspor CPO Indonesia saat ini masih lebih banyak ke China dan
India, Uni Eropa secara keseluruhan merupakan pangsa pasar yang
potensial bagi ekspor CPO Indonesia.
Berdasarkan data Greenomics Indonesia, nilai ekspor CPO/produk
turunannya meningkat lebih dari 3 kali lipat dari US$669 juta pada 2005
menjadi US$2,17 miliar pada 2010.
Dari jumlah ini, produk mentah CPO lebih disukai dengan nilai
US$383,58 juta pada 2005 menjadi US$1,79 miliar di 2010. Secara
keseluruhan, total nilai ekspor CPO Indonesia ke seluruh dunia mencapai
US$3,76 miliar pada 2005 dan naik 3 kali lipat pada 2010 menjadi
US$13,47 miliar.
Selama ini, pasar Indonesia ke Uni Eropa masih berorientasi ke Eropa
Barat lewat Rotterdam (Belanda) dan Hamburg (Jerman). Namun karena
sekarang mereka mulai melakukan pengetatan dan memberlakukan bea masuk
yang sangat besar, Indonesia tampaknya mulai mengalihkan pasar ke Eropa
Timur.
"Pasar Eropa Timur juga tidak kalah dengan Eropa Barat karena mereka
harus melayani 350 juta penduduk dengan pertumbuhan populasi 5%-7%
sehingga kita optimistis pertumbuhan ekspor ke sana prospektif sekali,"
kata Bayu.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, KAMIS, 24 MARET 2011