(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Harga CPO Bakal Bergejolak Lagi

24 Agustus 2009 Admin Website Artikel 3636
#img1# Diperkirakan permintaan CPO mulai naik karena banyaknya kekeringan di beberapa negara penghasil subtitusi CPO dan adanya permainan para spekulan komoditi CPO di pasar internasional.

Hal ini disampaikan Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Susanto saat dihubungi detikFinance, Minggu(23/8/2009).

"Memang beberapa bulan kedepan tren harga CPO akan positif, tetapi bakal ada fluktuasi tinggi, pagi-siang turun naik bukan karena hanya supply dan demand tapi karena fund, sehingga membuat mekanisme pasar volatile," katanya.

Kondisi tersebut kata dia, sejalan dengan perkiraan jumlah ekspor produk CPO Indonesia pada semester II-2009 diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 100.000 ton per bulannya.

Sehingga kenaikannya dari rata-rata per bulannya di semester I-2009 yang mencapai 1,1-1,2 juta ton menjadi 1,3 juta ton rata-rata per bulan di semester II.

"Ekspor akan naik per bulannya, 100.000 ton rata-rata naik menjadi 1,3 juta ton, di semester sebelumnya hanya 1,1 juta ton hingga 1,2 juta ton," katanya.

Susanto menjelaskan kenaikan ini, bukan hanya di picu oleh adanya penetapan bea keluar CPO dua bulan berturut-turut sebesar 0%, melainkan karena adanya perkiraan permintaan CPO yang meningkat di semester II-2009.

Diantaranya adanya musim kering di India sehingga membuat adanya pergeseran panen produk-produk komoditi subtitusi CPO di India.

Selain itu, hal yang sama pun bakal terjadi di Argentina dimana produksi kedelainya akan mengalami pengurangan produksi sehingga mau tidak mau harus menambahnya dengan CPO.

"Di China pun akan meningkatkan permintaan CPO nya untuk mengganti minyak kedelainya yang masih kurang," ucapnya.

Dikatakannya rata-rata harga CPO selama tahun 2008 sebesar US$ 727 per ton. Sedangkan harga CPO mulai awal tahun 2009 ini di Rotterdam sebesar US$ 585 per ton.

Dari sisi produksi pada semester II-2009, produksi CPO Indonesia diperkirakan mencapai 1,7-1,8 juta ton per bulan atau naik dari produksi rata-rata perbulan di semester I yang hanya 1,4 juta ton.

"Tahun lalu total produksi CPO kita 19,2 juta ton tahun ini diperkirakan akan tembus 20,5 juta ton. Pasokan dalam negeri masih aman yang per bulannya 350.000-400.000 ton, tapi karena bulan puasa kemungkinan ada kenaikan menjadi 500.000 ton," imbuhnya.

DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, MINGGU, 23 AGUSTUS 2009

Artikel Terkait