TENGGARONG - Gubernur Awang Faroek resmi melepas Kontingen Penas XIII
Petani Nelayan Kaltim di Gedung Beladiri Kompleks GOR Aji Imbut
Tenggarong. Kepada sekitar 2.000 petani dan nelayan asal Kaltim
tersebut Awang Faroek meminta agar Kaltim mampu menjadi tuan rumah yang
baik dengan keramahan dan kesantunan.
"Anda patut berbangga, karena saat ini anda telah menjadi utusan Kaltim.
Kita harus mampu menjadi tuan rumah yang baik dengan semangat keakraban
dan kesantunan," seru Awang Faroek saat memberi sambutan sebelum
pelepasan, Rabu (15/6).
Kontingen Kaltim awalnya ditetapkan sekitar 1.500 orang, namun karena
antusias petani dan nelayan Kaltim yang ingin berpartisipasi pada ajang
nasional ini, maka jumlahnya bertambah hingga mencapai 2.000 orang.
Gubernur mengingatkan, para tamu daerah yang diperkirakan berjumlah
lebih dari 30.000 orang harus diperlakukan dengan baik sehingga mereka
merasa nyaman saat berada di kaltim. "Apa yang bisa kita bantu untuk
mereka, harus kita bantu. Kita juga harus ramah dan santun kepada para
tamu tersebut," pesan Gubernur lagi.
Di sisi lain sambutannya, Gubernur Awang Faroek mengajak masyarakat
Kaltim untuk tidak malu menjadi petani. Pasalnya kata Gubernur,
pekerjaan tani atau nelayan, bukanlah pekerjaan yang memalukan, bahkan
kata Gubernur, Pemprov Kaltim sedang mengupayakan berbagai program untuk
pengembangan sektor pertanian dalam arti luas sebagai lokomotif ekonomi
baru pasca berkurangnya kekayaan sumber daya alam tak terbarukan, migas
dan batubara.
"Dulu, petani selalu identik dengan baju lusuh, bau dan miskin. Tetapi
sekarang, pandangan seperti itu harus diubah. Apalagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memberi dukungan yang sangat baik demi
kemajuan petani. Jadi, kita harus bangga menjadi petani dan nelayan,"
seru Awang Faroek.
Untuk membuktikan kebanggaan tersebut, Gubernur
bahkan sempat meminta kontingen Kaltim menunjukkan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) yang menyebutkan pekerjaan mereka adalah petani dan nelayan.
Beberapa orang yang menunjukkan KTP ternyata benar menyebutkan
pekerjaannya adalah petani.
Selain itu, Gubernur Awang Faroek juga meminta agar setiap
petani/nelayan harus memiliki jiwa kewirausahaan. Sebab tanpa
membangkitkan jiwa kewirausahaan, maka petani/nelayan Kaltim tidak akan
pernah maju alias stagnan.
"Saya ingat betul, waktu saya kecil. Petani itu sudah merasa cukup asal
bisa makan. Mereka tidak pernah berpikir bagaimana usaha pertaniannya
berkembang dan lebih maju. Nah, pola pikir seperti ini harus kita ubah.
Petani Kaltim harus lebih maju dan modern. Petani dan nelayan Kaltim
harus mampu mengambil manfaat besar dari pelaksanaan Penas ini," kata
Awang memberi motivasi.
Hadir dalam pelepasan tersebut Wakil Gubernur Kaltim H. Farid Wadjdy,
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) HM Ghufron, Ketua Kelompok Kontak
Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltim, HM Yadi Sofiannor dan sejumlah
pejabat di lingkup Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM