Bea Keluar Efektif Dorong Hilirisasi Kakao
JAKARTA. Kebijakan bea keluar yang diterapkan sejak tahun 2009 terbukti efektif mendorong hilirisasi kakao. Peningkatan ekspor produk kakao olahan dan penurunan ekspor biji kakao mentah menjadi indikator utamanya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Senin (7/5/2012).
"Dari hasil sementara, bea keluar terbukti efektif untuk mendorong industri kakao. Investor asing mulai banyak melirik produksi di Indonesia," katanya.
Ekspor produk akhir kakao tahun 2011 tercatat 209,3 juta dollar AS atau naik 182 persen dibandingkan dengan tahun 2009, yakni sebesar 74 juta dollar AS.
Peningkatan juga terjadi pada produk setengah jadi (intermediate), dari 251,4 juta dollar AS (2009) menjadi 518,9 juta dollar AS. Sebaliknya, ekspor biji kakao selama dua tahun terakhir turun dari 1,09 miliar dollar AS menjadi 617,1 juta dollar AS.
Menurut Bayu, perubahan komposisi ekspor kakao tersebut juga didorong oleh peningkatan kapasitas produksi di dalam negeri. Kapasitas produksi yang semula 250.000 ton naik menjadi 480.000.
Destinasi ekspor utama masih
tetap sama, yakni Malaysia, Amerika Serikat, China, dan Singapura. "Khusus dari negara Eropa dan Amerika Serikat, permintaan memang sedikit
turun karena imbas krisis ekonomi," paparnya.
DIKUTIP DARI KOMPAS, SENIN, 7 MEI 2012