Pemprov Siapkan Dana untuk Pembiayaan Usaha Pertanian
Pada dialog itu, Gubernur Awang Faroek meminta agar para petani terus bersemangat mendukung program-program pertanian untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan di Kaltim.
Gubernur menjelaskan Pemprov berupaya membantu warga Kaltim untuk mengembangkan usaha pertanian dalam arti luas, dengan menyiapkan kredit melalui perbankan, yakni Bank Pembanguan Daerah (BPD) Kaltim.
Berbagai skim kredit di BPD Kaltim, yakni berupa program kredit permodalan berupa kredit sawit sejahtera, kredit sapi sejahtera, kredit keramba sejahtera serta kredit pangan sejahtera dan lain-lain.
Menurut dia, program kredit permodalan tersebut dapat membantu pengembangan usaha masyarakat. Pemprov Kaltim melalui SKPD terkait bekerjasama dengan BPD Kaltim membuat berbagai program kredit permodalan usaha untuk masyarakat.
Dia berharap dengan penguatan modal tersebut menjadikan usaha tani lebih berkembang. Apalagi, program kredit pangan sejahtera memberikan banyak layanan jenis permodalan usaha tani. Mulai dari kredit modal kerja, hingga pembelian alat mesin pertanian (Alsintan).
Guna meningkatkan usaha, pada kesempatan itu gubernur mempersilahkan para petani mengajukan kredit tanpa agunan dari BPD Kaltim setempat untuk pengembangan ternak sapi melalui kelompok atau pengembangan bidang pertanian lainnya.
"Silahkan ajukan kredit melalui kelompok. Pasti dilayani, tetapi tetap mengikuti prosedur," saran Gubernur Awang Faroek.
Gubernur juga memberi semangat para petani untuk menanam singkong karena singkong saat ini sudah diekspor ke China dalam bentuk chips atau gaplek. Namun jika kawasan industri Maloy selesai dibangun, semua hasil pertanian bisa diolah di kawasan tersebut hingga memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Sudah saatnya petani Kaltim mulai mengarah pada industralisasi apapun komoditinya, sehingga nilai tambahnya yang menikmati rakyat kita sendiri bukan orang luar," tegas Awang.
Gubernur juga merasa bangga karena ternyata para petani di Kecamatan Kaubun dan Kaliorang ada yang yang memiliki lahan sawit satu orang seluas lima hektare bahkan hingga 12 hektare. Luasan itu menurut gubernur sudah cukup menjadi jaminan untuk hidup makmur, jika lahan pertanian mereka dikelola secara baik dan benar.
"Semua komoditi pertanian kalau diolah secara profesional rakyat pasti makmur," pesan Awang. (sar/sul/es/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM