Galakkan Tanaman Karet
08 Juli 2013
Admin Website
Berita Daerah
5097
SANGATTA. Camat Batu Ampar Darmansyah mengatakan, saat ini
ketergantungan masyarakat terhadap sektor perkebunan dan pertanian cukup
besar. Selain mengembangkan padi gunung sebagai kekuatan pangan,
masyarakat di enam desa dalam wilayah Batu Ampar juga mengembangkan
tanaman karet sebagai basis kekuatan perekonomian untuk jangka panjang.
"Semua desa di Batu Ampar masing-masing Batu Timbau, Benua Harapan,
Himba Lestari, Mawai Indah, Mugi Rahayu, dan Desa Telaga masih sangat
mengandalkan sektor perkebunan dan pertanian. Bahkan sekarang petani
sedang gencar mengembangkan perkebunan karet," katanya.
Mengapa warga memilih tanaman karet, karena harga karet stabil, mulai
dari pengepul hingga di pasar internasional sangat terjaga. Indonesia
sebagai negara produsen karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand,
harus mengejar target utama menjadi nomor satu.
"Setahu saya perkebunan karet di Indonesia masih didominasi petani di
Sumatera. Warga Kutim perlu menggiatkan perkebunan karet rakyat di
Kalimantan. Yang jelas, hal ini sangat menguntungkan masyarakat,"
terangnya.
Dari enam desa, warga Desa Telaga paling giat mempertahankan dan
mengembangkan perkebunan karet dimaksud. Mereka yakin tanaman ini
memiliki prospek yang cukup cerah dan dapat diandalkan di masa
mendatang.
Kepala Desa Telaga Fadli mengatakan bahwa sektor pertanian dan
perkebunan merupakan tiang penyangga ekonomi warga, mengingat hampir
secara keseluruhan penduduk Telaga berprofesi sebagai petani.
"Karena mengandalkan pertanian sebagai penggerak perekonomian
masyarakat, maka ada tiga komoditas unggulan yang diminati warga untuk
terus dikembangkan. Masing-masing karet, padi gunung, dan lada. Mengapa
karet menjadi yang terdepan, karena selain harganya stabil. Kalau pun
terjadi penurunan tidak terlalu drastis dibanding dua komiditas lainnya.
Kelompok tani di Desa Telaga didukung pihak Dinas Pertanian dan
Peternakan, terutama dalam hal bantuan bibit karet," terangnya.
Fadli mengaku terus berupaya mendorong masyarakat agar mengembangkan
komoditas karet untuk perkebunan rakyat. Diyakini karet merupakan sumber
penghasilan jangka panjang masyarakat, agar kesejahteraan keluarga
petani akan terjamin.
"Hasilnya untuk memperbaiki perekonomian keluarga, terutama untuk
menyekolahkan anak-anak hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
selain memenuhi kebutuhan lain," terang Kades Telaga ini.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 8 JULI 2013
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 8 JULI 2013